Note

Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi

· Views 28
Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi
Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka bertenaga pada perdagangan Jumat (16/2/2024). Kenaikan ini tersengat sejumlah data makro dan penguatan Wall Street semalam.

Bursa Hong Kong, Jepang, hingga Korea Selatan kembali dibuka pada hari ini setelah libur Tahun Baru China alias Imlek.

Baca Juga:
Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi Deretan Saham yang Bisa Dijadikan Koleksi Hari Ini, Ada BBCA hingga TLKM

Hang Seng Hong Kong diikuti oleh indeks KOSPI Korea Selatan masing-masing bertenaga 0,68 persen dan 0,71 persen. Kenaikan ini diikuti indeks Nikkei 225 Jepang dan Indeks ASX 200 Australia yang naik 0,6 persen dan 0,62 persen. Sementara indeks Shanghai Composite masih tutup libur Imlek 2024. (Lihat grafik di bawah ini.)

Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi

Baca Juga:
Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi Harga Naik Signifikan, BEI Kembali Gembok Saham SRAJ

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka perkasa pasca adanya gelaran pemilihan umum (pemilu) 2024.

Keunggulan perhitungan cepat untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden 02 membuat IHSG bertenaga. IHSG naik 0,6 persen di level Rp7.346. Pada perdagangan sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 1,3 persen ke level 7.303 pada Kamis (13/2).

Baca Juga:
Bursa Asia Perkasa Jelang Akhir Pekan, Nikkei 225 Jepang Cetak Rekor Lagi Saham Indonesian Paradise Property (INPP) Masuk Radar UMA BEI

Dari bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Kamis (15/2/2024) waktu setempat, karena data penjualan ritel turun lebih dari perkiraan, sehingga memberi harapan bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Mengutip Reuters, S&P 500 (.SPX) naik 29,05 poin, atau 0,58 persen, berakhir pada 5.029,67 poin, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 47,03 poin, atau 0,30 persen, menjadi 15.906,17, dan Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 350,07 poin, atau 0,91 persen, menjadi 38,774.73.

Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel AS turun 0,8 persen pada bulan Januari, terbebani oleh penurunan di dealer mobil dan pompa bensin.

Data tersebut membuat investor tidak terlalu stres terhadap data inflasi yang lebih panas dari perkiraan yang telah mengirim saham-saham melemah pada Selasa.

Hari ini indeks Nikkei 225 Jepang kembali menembus level tertinggi dalam 34 tahun di level 38.387 dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai selama gelembung ekonomi Jepang pada akhir tahun 1980an.

Pasar Jepang bertenaga setelah negeri Sakura ini kehilangan posisinya sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia karena Jerman dan memasuki resesi teknis.

Data resesi memperkuat ekspektasi bahwa Bank Sentral Jepang akan mempertahankan kebijakan moneternya yang sangat longgar.

Saham-saham Jepang juga mengikuti kenaikan di Wall Street semalam karena S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi baru.

Saham-saham teknologi Jepang memimpin kenaikan, dengan keuntungan dari Tokyo Electron (4,4 persen), Socionext (9,3 persen), Advantest (5,3 persen), Screen Holdings (3,7 persen) dan Lasertec (2,4 persen). Indeks kelas berat lainnya juga membukukan kenaikan yang kuat, termasuk Kawasaki Kisen (4,8 persen), Rakuten Group (4,9 persen) dan Fast Retailing (1,9 persen).

Dari Korea Selatan, impor di Korea Selatan naik 0,2 persen tahun-ke-tahun di bulan Januari 2024, menyusul penurunan sebesar 4,1 persen yang direvisi naik di bulan sebelumnya.

Harga impor kembali pulih setelah mengalami penurunan selama sebelas bulan berturut-turut karena kenaikan biaya pembelian barang setengah jadi (0,4 persen vs. -3,4 persen) dan barang modal (4,6 persen vs. +0,9 persen) dan barang konsumsi (+4,2 persen vs -0,7 persen).

Sementara harga bahan mentah turun lebih lambat (-2,8 persen vs -7,6 persen YoY di bulan Desember). Secara bulanan, harga impor melonjak 2,2 persen setelah turun 1,7 persen pada bulan sebelumnya. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.