CUAN Keluar dari Pemantauan Khusus, Saham Prajogo Pangestu Berpesta

IDXChannel – Saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu kompak melonjak pada perdagangan Jumat (16/2/2024) seiring PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) keluar dari daftar pemantauan khusus.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.14 WIB, saham CUAN melonjak 10,97 persen ke Rp6.575 per saham setelah pembatasan auto rejection atas (ARA)—yakni 10 persen—dihapus pasca-keluar dari efek dalam pemantauan khusus.

Baca Juga:

Deretan Saham yang Bisa Dijadikan Koleksi Hari Ini, Ada BBCA hingga TLKM

Saham CUAN rebound dari koreksi 3 hari beruntun. Dalam sepekan, kinerja saham CUAN masih memerah, yaitu minus 19,44 persen.

Sebelumnya CUAN keluar dari indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) small cap.

Baca Juga:

Harga Naik Signifikan, BEI Kembali Gembok Saham SRAJ

Sebagai informasi, sebanyak dua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) small cap dalam review per Februari 2024.

Kedua nama yang dimaksud adalah emiten batu bara milik Grup Salim dan Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk dan emiten minimarket PT Midi Utama Tbk (MIDI).

Baca Juga:

Saham Indonesian Paradise Property (INPP) Masuk Radar UMA BEI

Sementara, CUAN dikeluarkan dari indeks tersebut.

“Tanggal Pengumuman 12 Februari 2024. Segala perubahan akan dilakukan terhitung sejak penutupan pasar per 29 Februari 2024. Tanggal efektif 01 Maret 2024,” jelas MSCI.

Indeks MSCI merupakan salah satu indeks acuan yang dipertimbangkan oleh investor asing yang akan berinvestasi di pasar saham Indonesia.

Kabar terbaru, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin (12/2) lalu resmi memberikan restu bagi CUAN untuk mengakuisisi PT Petrosea Tbk (PTRO).

Melalui aksi korporasi tersebut, CUAN diharapkan bisa memperbesar nilai total aset yang dimiliki, dari semula Rp2,3 triliun menjadi Rp13,4 triliun pasca akuisisi.

Selain itu, total ekuitas juga diproyeksikan bakal bertambah menjadi Rp4,5 Triliun, dari semula Rp1,8 Triliun sebelum akuisisi dilakukan. Pada saat yang sama, nantinya total liabilitas perusahaan juga diharapkan bakal meningkat menjadi Rp8,9 Triliun.

Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui pembelian sebanyak 342.925.700 juta saham, yang mewakili 34 persen kepemilikan atas PTRO. Saham tersebut akan dibeli dari PT Caraka Reksa Optima, sebagai salah satu pemegang saham PTRO saat ini.

Secara teknis, proses akusisi rencananya bakal dilakukan melalui anak usaha CUAN, yaitu PT Kreasi Jaya Persada. Dengan akuisisi ini, CUAN nantinya bakal menjadi pengendali tunggal dari PTRO.

Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga terbang, yakni sebesar 16,05 persen. Demikian pula, saham PTRO yang mencuat 7,08 persen dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) melompat 6,83 persen.

Saham induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga terangkat, yakni sebesar 2,49 persen. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.