Note

Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu

· Views 46
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka lesu pada perdagangan Selasa (13/2/2024). Tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) meningkat di atas ekspektasi, membangkitkan kekhawatiran Federal Reserve bakal menunda pemangkasan suku bunga.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 98,21 poin atau 0,25% pada pembukaan menjadi 38,699.17. 

Baca Juga:
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu Nantikan Data Inflasi AS, Rupiah Menguat ke Rp15.500 per USD

S&P 500 (.SPX), dibuka lebih rendah sebesar 53,90 poin atau 1,07% pada 4,967.94, sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC), anjlok 343,67 poin atau 2,16% menjadi 15,598.88 pada bel pembukaan.

Biro Statistik Departemen Tenaga Kerja AS mencatat tingkat inflasi AS mencapai 3,1 persen year-on-year (yoy) pada Januari 2024. Angka ini lebih tinggi dari ekspektasi pasar di angka 2,9% (yoy).

Baca Juga:
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu Meleset dari Ekspektasi, Inflasi AS 3,1 Persen di Januari 2024

Namun, secara tahunan angka indeks harga konsumen (CPI) ini masih lebih rendah dibandingkan Desember 2023 yang mencapai 3,4% yoy.

Inflasi inti (Core Inflation) yang tidak termasuk komponen pangan dan energi juga naik menjadi 3,9% yoy, tak berubah dari periode sebelumnya, tetapi masih lebih besar dari estimasi.

Baca Juga:
Inflasi AS Masih Panas, Wall Street Dibuka Lesu Apa itu Inflasi dan Deflasi? Ini Pengertian dan Penyebabnya

Secara bulanan, inflasi AS tumbuh 0,3% month-on-month (MoM), lebih tinggi dari bulan Desember sebesar 0,2% MoM. Hal yang paling krusial, yakni inflasi inti bulanan juga naik 0,4% MoM, dari 0,3% MoM.

Analis menilai kenaikan inflasi malam ini dapat menjadi sentimen pemberat market, mengingat angka ini masih jauh dari target inflasi The Fed sebesar 2 persen.

"Inflasi yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Selasa dapat menyebabkan The Fed menunda penurunan suku bunga, terlebih saat pasar mengharapkan segera dilakukan pemangkasan," kata Skyler Weinand, kepala investasi di Regan Capital, dilansir Reuters, Selasa (13/2/2024).

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.