Note

Harga Minyak dalam Tren Bullish Imbas Alotnya Gencatan Senjata Israel-Gaza

· Views 20
Harga Minyak dalam Tren Bullish Imbas Alotnya Gencatan Senjata Israel-Gaza
Harga Minyak dalam Tren Bullish Imbas Alotnya Gencatan Senjata Israel-Gaza. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) dan Brent mempertahankan kenaikan pada perdagangan Selasa (13/2/2024).

Harga minyak mentah Brent naik 0,08 persen di level USD82 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) terkontraksi tipis di 0,01 persen di level USD76,92 per barel. Dalam sepekan, harga WTI sudah menguat 5,07 persen dan Brent naik 4,51 persen.

Baca Juga:
Harga Minyak dalam Tren Bullish Imbas Alotnya Gencatan Senjata Israel-Gaza Jelang Pesta Demokrasi, Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini Turun Rp6.000

Baik WTI maupun Brent mempertahankan kenaikan baru-baru ini di sekitar USD77 per barel dan USD82 per barel. Angka ini mendekati level tertinggi dalam dua minggu karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang terus mendukung harga minyak.

Pada Senin (12/2) Israel melancarkan serangan udara di kota Rafah di Gaza selatan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak proposal gencatan senjata dari Hamas.

Baca Juga:
Harga Minyak dalam Tren Bullish Imbas Alotnya Gencatan Senjata Israel-Gaza Harga Beras Meroket Jelang Pemilu, Saham HOKI-NASI Naik Dua Hari Beruntun

Namun, pembicaraan diplomatik di Beirut menunjukkan potensi kemajuan dalam meredakan ketegangan Israel-Hamas.

Sementara itu, ketidakpastian di sisi permintaan dapat membatasi kenaikan harga minyak karena risiko inflasi dapat menunda penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Baca Juga:
Harga Minyak dalam Tren Bullish Imbas Alotnya Gencatan Senjata Israel-Gaza Bos Black Diamond (COAL) Tambah Porsi Kepemilikan Saham Rp84 Miliar

Investor juga menantikan data utama inflasi AS hari ini, serta laporan minyak bulanan dari OPEC dan IEA minggu ini.

Tingkat inflasi tahunan di AS diperkirakan melambat menjadi 2,9 persen pada Januari 2024. Perkitaan ini menjadi angka terendah sejak Maret 2021, menyusul kenaikan 3,4 persen pada bulan Desember 2023.

Dibandingkan dengan Desember, indeks harga konsumen diperkirakan naik 0,2 persen, menyamai kenaikan yang direvisi pada dua bulan sebelumnya. Selain itu, inflasi inti tahunan diperkirakan akan melambat menjadi 3,7 persen, yang merupakan angka terendah sejak April 2021, dibandingkan dengan 3,9 persen pada bulan Desember.

Perlu diketahui, inflasi di AS berada dalam tren menurun setelah mencapai puncaknya sebesar 9,1 persen pada Juni 2022 dan merupakan level tertinggi sejak awal 1980.

Sementara itu, harga minyak terus diperdagangkan dalam kisaran sempit di tahun baru ini karena kekhawatiran akan lemahnya fundamental dan ancaman resesi yang melebihi risiko geopolitik.

Melansir Oilprice.com, pekan lalu analis Komoditas di Standard Chartered berpendapat bahwa fundamental minyak berada dalam kondisi yang lebih baik daripada perkiraan pasar dan sangat mengabaikan risiko geopolitik.

Minggu ini, lembaga keuangan global Standard Chartered (StanChart) kembali mencatat peningkatan tajam dalam neraca minyak pada tahun ini dibandingkan dengan tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa pasar jauh lebih ketat dibandingkan dengan harga minyak saat ini.

Menurut StanChart, surplus minyak global disebabkan oleh pelemahan musiman di bulan Januari. Namun, surplus kali ini jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata dua dekade terakhir.

StanChart mencatat bahwa telah terjadi penarikan persediaan pada bulan Januari hanya dalam tiga tahun sejak tahun 2004, dengan rata-rata peningkatan pada bulan pertama tahun ini sebesar 1,2 juta barel per hari (mb/d).

Januari 2023 mencatat surplus besar sebesar 3,4 juta b/h dan surplus terbesar ketiga selama 20 tahun terakhir. Surplus tahun ini tampaknya jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata, dengan StanChart menyebutkannya hanya sebesar 0,3 juta barel per hari.

StanChart juga memperkirakan bahwa surplus ini bersifat sementara dan akan berubah menjadi defisit 1,6 juta juta barel per hari di bulan Februari ini. Badan Informasi Energi (EIA) bahkan lebih bullish dan memperkirakan defisit sebesar 2,3 juta juta barel per hari.

Para ahli komoditas juga melihat produksi minyak mentah AS telah pulih sepenuhnya menjadi 13,3 juta juta barel/hari. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.