Harga Beras Meroket Jelang Pemilu, Saham HOKI-NASI Naik Dua Hari Beruntun

IDXChannel - Harga beras premium dan medium masih mengalami kenaikan pada Selasa (13/2/2024).

Tak hanya beras, sejumlah harga bahan pangan pokok mengalami kenaikan di pekan jelang pemilihan umum (pemilu) 2024.

Baca Juga:

CUAN Keluar dari Indeks MSCI, Saham Prajogo Pangestu Merah Membara

Harga dua saham emiten produsen beras di Tanah Air juga terpantau menguat sejak awal pekan kemarin. Terpantau kedua saham beras yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) ditutup menguat pada perdagangan Senin (12/2/2024).

NASI ditutup meroket 7,94 persen di level Rp68 per saham pada Senin. Sementara pada perdagangan sesi I Selasa (13/2) NASI sempat melanjutkan penguatan 5,88 persen pada pukul 9.00 WIB di tengah terus menguatnya harga beras hingga hari ini. Dalam sepekan, saham NASI juga bergerak positif 4,48 persen.

Baca Juga:

Dua Bank BUMN Pecahkan Rekor Harga Saham Tertinggi dalam Sejarah

Di lain pihak, saham HOKI juga meroket 6,79 persen di level Rp173 per saham pada Senin. Sementara hari ini saham HOKI masih menguat 0,58 persen di level Rp174 per saham. Dalam sepekan, saham HOKI sudah meroket 5,45 persen.

Meski demikian, secara year to date (YTD), saham NASI masih terkontraksi 10,39 persen dan saham HOKI hanya menguat tipis 0,58 persen.

Baca Juga:

Masuk Indeks MSCI Small Cap, Saham BUMI Menghijau

Sementara itu, emiten yang bergerak di bidang produsen makanan seperti PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) malah terpantau turun hari ini.

Saham SMAR memerah 1,05 persen di level Rp3.760 per saham dan saham ICBP turun 1,72 persen di level Rp11.450 per saham.

Melansir data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per pukul 10.40 WIB, harga pangan pokok strategis seperti beras, cabai, minyak goreng, daging ayam dan sapi, hingga kedelai pun mulai merangkak naik per 13 Februari 2024.

Terpantau harga beras premium mengalami kenaikan 0,76 persen di level Rp15.870 per kilogram (kg), sementara harga beras medium naik 0,29 persen di level Rp13.870 per kg.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar stok beras di Pasar Induk Cipinang segera dibanjiri ke pasar tradisional dan juga ritel modern.

Hal ini menjadi salah satu langkah untuk mengatasi mahalnya harga beras.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/2).

"Saat ini di Cipinang stoknya termasuk tinggi di atas 34 ribu ton ini harus sampai ke pasar tradisional dan juga modern market. Jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar," ujar Arief.

Diungkapkan Arief, Jokowi juga meminta Bapans  memastikan bongkar muat beras impor di pelabuhan untuk segera dikirim ke Cipinang.

"Pagi ini, saya, Pak Dirut Bulog, dan Menteri BUMN akan ke Pasar Induk Beras Cipinang untuk memastikan bongkar beras dari port langsung ke Cipinang dan bisa langsung didistribusikan," jelasnya.

Sementara itu, FAO All Rice price Index (FARPI) juga mengalami kenaikan 1,2 persen di level 142,8 poin per Januari 2024.

Pada level tersebut, FARPI berada 13,0 persen di atas nilai tahun sebelumnya dan tertinggi, secara nominal, sejak Agustus 2008.

Ekspor beras Indica dari India umumnya lebih kuat di negara-negara Asia utama selama

Januari. Beberapa pengecualian untuk tren ini termasuk harga beras gandum utuh di Vietnam dan dan Pakistan yang mereda karena mata uang dong terdepresiasi terhadap

dolar AS dan perdagangan baru tetap lesu menjelang musim dingin-musim semi dan musim panen 2024. Di Pakistan dan Thailand, terjadi kenaikan harga yang tercatat pada bulan Januari.

Menurut FAO, saat ini pemasok beras utama dunia tengah sibuk memenuhi penjualan, termasuk dari tender impor lainnya oleh Bulog Indonesia yang memberikan momentum kenaikan harga beras lebih lanjut. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.