Pasardana.id- Emiten milik Prajogo Pangestu tahun ini anggarkan capital expenditure (Capex) sebesar USD 600 juta atau sekitar Rp 9, 3 triliun sesuai dengan kurs Jisdor 12 Februari 2024.
Kedua emiten Barito Pacific tersebut berfokus pada pengembangan usaha masing-masing perusahaan.
Direktur Chandra Asri Pacific, Suryandi menyampaikan anggaran belanja modal untuk pembangunan pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC).
Sementara itu, Direktur Barito Renewables Energy, Merly menyampaikan, anggaran belanja modal konsolidasi BREN tahun 2024 ada di kisaran USD 150-200 juta.
“Capex tersebut akan digunakan untuk operational dan maintenance, kegiatan pengeboran anak usaha, serta pengembangan bisnis anak usaha,” jelas dia kepada media, Selasa(13/2/2024).
Ia menambahkan, anggaran dana belanja modal tersebut berasal kas operasional perusahaan serta pembiayaan pihak ketiga.
Saat ini Grup Barito Pacific sedang melakukan pengembangan bisnis dan ekspansi besar-besaran. Emiten di bidang petrokimia, TPIA misalnya, meski situasi geopolitik dan sifat industri yang cyclical memiliki pengaruh terhadap kinerja, TPIA tetap konsisten melakukan ekspansi usahanya yang agresif. Untuk membangun pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride, TPIA bekerja sama dengan Inalum. TPIA juga mengakuisisi dua anak usaha miliki Krakatau yaitu Krakatau Water Solution dan Krakatau Chandra Energi.
Sementara itu, Barito Renewables sedang dalam proses penyelesaian serentetan akuisisi yang dilakukan oleh Barito Wind, anak usahanya yang berada di sektor energi baru terbarukan tenaga angin. Barito Renewables dalam proses akuisisi PLTB Sidrap 1 dan PT OMI. Barito Renewables juga mengakusisi late-stage development PLTB di Lombok, Sukabumi dan Sidrap 2 bersama dengan ACEN Renewables International.
Hot
No comment on record. Start new comment.