Note

Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo?

· Views 42
Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo?
Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Sejumlah saham perbankan mencatatkan kinerja moncer pada perdagangan awal pekan, Senin (12/2/2024).

Beberapa nama yang dimaksud, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) kompak moncer pada hari ini.

Baca Juga:
Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo? BBRI dan BMRI Kompak Pecahkan Rekor Harga Saham Tertinggi Sepanjang Sejarah

Saham BBTN ditutup naik paling tinggi melesat 8,37 persen di level Rp1.360 per saham. Di urutan kedua ada emiten yang terafiliasi investor kenamaan Lo Kheng Hong, BNGA, yang naik 7,02 persen di level Rp1.905 per saham.

Saham bank pelat merah BBNI juga naik tinggi mencapai 3,91 persen Rp5.950 per saham. Sementara saham BMRI dan BBRI hari ini juga mencapai level new all time high (ATH) atau level tertinggi baru dengan kenaikan masing-masing 2,16 persen dan 2,99 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo? Rasio Likuiditas Terjaga, BRI (BBRI) Optimistis Kinerja 2024 Makin Moncer

 Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo?

Sebelumnya, kinerja saham perbankan big four Indonesia meroket karena laporan perolehan laba yang melesat sepanjang tahun lalu.

Baca Juga:
Saham Bank Berpesta, Tunggu Dividen Jumbo? Kinerja Kembali Cetak Rekor, BBRI Sinyalkan Dividen Jumbo

Tak hanya saham perbankan pelat merah, saham BNGA juga menembus level tertinggi baru pada hari ini. Perseroan baru saja menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

CIMB melakukan PMTHMETD dengan menerbitkan 10.599.000 saham dengan harga pelaksanaan Rp1.575 per saham. Pelaksanaan PMTHMETD CIMB Niaga telah rampung diselesaikan pada 31 Januari 2024. Pihak yang mengambil bagian dari aksi korporais tersebut adalah Dendy Soerjono dan investor kawakan Lo Kheng Hong.

Sementara NISP, yang juga menjadi koleksi Lo Kheng Hong, beberapa waktu lalu dikabarkan akan mencaplok bank asing yakni Bank Commonwealth dengan estimasi nilai rencana transaksi ini sebesar Rp2,2 triliun.

NISP juga berencana untuk melakukan pembelian kembali saham atau share buyback sebanyak maksimal 402.000 saham atau sebanyak 0,002 persen. OCBC Indonesia akan melakukan pengalihan saham hasil buyback untuk pemberian remunerasi yang bersifat variabel.

Dalam keterbukaan informasi, perkiraan biaya yang diperlukan untuk melakukan pembelian kembali saham adalah maksimal Rp 800.000.000, termasuk komisi perantara pedagang efek dan biaya-biaya lainnya yang terkait dengan itu.

Tunggu Dividen Jumbo?

Tak hanya kinerja saham moncer, emiten-emiten perbankan juga akan menebar dividen pada investor di tahun 2024.

Jika menengok awal tahun lalu, sejumlah emiten perbankan menggelontorkan dividen jumbo bagi para investor

Sebut saja, BBCA yang membagikan dividen tunai sebesar Rp25,3 triliun atau senilai 62,1 persen dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp40,7 triliun pada 2022. Dengan ini, pemegang saham akan mendapat Rp205 per saham.

BBCA yang memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar Rp5,23 triliun dari laba hingga September 2023, setara dengan Rp42,50 per saham.

BBRI juga membagikan dividennya Rp43,94 triliun kepada para pemegang saham atau senilai 85 persen dari laba bersih konsolidasian 2022 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk di awal 2023.

Ada juga BMRI yang membagikan dividen tunai Rp24,7 triliun atau senilai 60 persen dari laba bersihnya sebesar Rp41,17 triliun pada tahun buku 2022 dengan dividen per saham mencapai Rp529,34.

Sementara BBNI mengucurkan dividen sebesar Rp7,32 triliun atau 40 persen dari laba bersihnya Rp18,31 triliun pada 2022 dengan nilai Rp392,78 per saham.

BBTN juga membagikan dividen senilai Rp609 miliar pada tahun buku 2022, setara dengan 20 persen laba bersih BTN 2022 sebesar Rp3,04 triliun. Berdasarkan keputusan itu, setiap pemegang saham mendapatkan Rp43,39 per lembar.

Sementara pembagian dividen BNGA pada tahun buku 2022 sejumlah 60 persen dari laba bersih 2022 yang mencapai Rp4,78 triliun.

NISP juga menetapkan dividen tunai mencapai Rp1,33 triliun atau sebesar 40 persen dari total laba bersih perseroan tahun buku 2022. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.