Note

Indeks S&P 500 Masuk Fase Jenuh Beli, Kapan Waktu Jual?

· Views 24
Indeks S&P 500 Masuk Fase Jenuh Beli, Kapan Waktu Jual?
Indeks S&P 500 Masuk Fase Jenuh Beli, Kapan Waktu Jual? (Foto: dok Reuters)

IDXChannel - Indeks S&P 500 (SPX) mengalami fase overbought alias jenuh beli berkat reli sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar. Secara teknikal ini berpeluang memantik tekanan jual di pasar modal Amerika Serikat.

Salah satu indeks terbesar di negeri Paman Sam itu dinilai memiliki sejumlah konstituen saham-saham yang secara valuasi telah kemahalan, mengacu perhitungan price-to-earning ratio (PER) dari LSEG Datastream. 

Namun, analis menilai hal itu belum tentu menjadi dasar aksi jual investor, terlebih secara fundamental pasar memproyeksikan penurunan inflasi, yang akan dirilis Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa depan (13/2/2024). Ini disinyalir dapat kembali menjadi penggerak pasar.

“Tak ada tanda-tanda bahwa saat PER sudah 20 kali lipat, maka harus dijual. Ada yang suka beli saat PER 15 kali lipat,” kata Analis Nationwide, Mark Hackett, dilansir Reuters, Minggu (11/2/2024).

Adalah hal yang wajar apabila valuasi saham naik seiring peningkatan harga, sebelum kembali ke ke tingkat yang lebih moderat. Namun, pengamat percaya pertumbuhan indeks yang berlipat ganda telah membuat pembelian saham menjadi kurang menarik, terlebih saat tingkat imbal hasil surat utang (US Treasury) menguat, sehingga menjadi pemberat bagi instrumen saham.

Di sisi lain, Julian Emanuel dari Everscore ISI, mencatat meskipun valuasi indeks telah kemahalan, tetapi masih jauh dari puncaknya. 
Acuan ini didasari pada penilaian terhadap saham-saham terbesar penggerak S&P 500 yang tergabung dalam Magnificent Seven, seperti Nvidia, Microsoft, Meta Platforms, Amazon, Apple, Alphabet, dan Tesla.

Adapun kelompok saham tersebut berkontribusi sebesar 29% terhadap penguatan indeks, dengan rata-rata PER mencapai 34 kali lipat, menurut data LSEG Datastream.

“Kabar baiknya adalah bahwa valuasi, meskipun melebar, masih jauh dari puncak 28x di Y2K Bubble Top,” tutup Emanuel.

Sebagai catatan bahwa  S&P 500 ditutup menembus level 5.000 pada Jumat (9/2/2024). Ini merupakan level tertinggi sepanjang sejarah indeks, yang terdongkrak sejumlah sentimen positif.

Antara lain periode pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang kuat, sekaligus musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan, sehingga mendorong katalis positif bagi pasar. 
Bank sentral AS atau Federal Reserve juga diperkirakan kuat akan segera mulai memangkas suku bunga pada tahun ini.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.