Mengenal Medium Term Notes: Instrumen Surat Utang, Ini Bedanya dengan Obligasi

IDXChannel—Medium Term Notes adalah instrumen investasi berbentuk surat utang jangka waktu menengah, umumnya tidak lebih dari tiga tahun. Namun demikian MTN dapat diterbitkan dengan jangka waktu melebihi tiga tahun. 

Sekilas, MTN tampak sama dengan obligasi, keduanya sama-sama surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang membutuhkan alternatif sumber dana segar. Perbedaannya terletak pada jangka waktu dan proses penerbitannya. 

Baca Juga:

Tips MotionTrade: Tiga Jenis Obligasi Berdasarkan Pembayaran Kupon

Mengutip Bank Mandiri (11/2), MTN memiliki proses penerbitan yang lebih sederhana dari segi persyaratan maupun waktu yang diperlukan. Oleh sebabnya, MTN memiliki risiko likuiditas, risiko kredit, dan risiko pasar yang lebih besar dibanding obligasi. 

Risiko kredit lebih tinggi karena proses penerbitannya tidak membutuhkan data selengkap dan sebaru obligasi, sehingga boleh jadi data yang digunakan kurang terkini dengan kondisi perusahaan. 

Baca Juga:

Apakah ORI Bisa Dijual Kembali? Simak 9 Keuntungan Beli Obligasi Negara

Ada risiko likuiditas karena penerbitan MTN tidak diharuskan untuk terdaftar di KSEI dan Bursa Efek, sehingga perdagangannya di pasar sekunder cenderung kecil dan terbatas, sehingga risikonya pun lebih tinggi dibanding obligasi. 

Berikut ini adalah karakteristik Medium Term Notes yang patut digarisbawahi: 

• MTN tidak diwajibkan memiliki rating surat berharga
• MTN tidak diwajibkan didaftarkan di KSEI dan bursa efek ketika diterbitkan
• Proses penerbitan jauh lebih cepat karena dokumentasi sederhana dan tidak memerlukan izin efektif dari OJK
• Biaya proses penerbitan yang jadi beban penerbit jauh lebih kecil, namun konsekuensi kupon lebih tinggi karena investor dibatasi dan tidak bisa ditawarkan lewat penawaran umum
• Investor akan menikmati kupon yang lebih tinggi, namun risiko lebih besar dibanding obligasi
• MTN adalah instrumen investasi yang dapat digunakan penerbit untuk memperoleh bridging finance sebelum menerbitkan obligasi atau IPO atau pinjaman bank 

Mengutip Cermati, penerbitan MTN di kalangan perusahaan terbuka umumnya menggunakan jasa perusahaan efek sebagai penyelenggara, dan jasa profesi dan lembaga penunjang pasar modal lainnya. 

MTN yang dijua di Indonesia umumnya ditawarkan terbatas kepada pihak tertentu, dengan investor tidak lebih dari 49 pihak. MTN berbentuk sertifikat yang di dalamnya terdapat informasi perjanjian utang piutang, lengkap dengan jangka waktu, nilai pokok, imbal hasil, dan jatuh temponya. 

Meskipun memiliki risiko lebih tinggi dibanding obligasi, ada beberapa kelebihan MTN yang dapat diperoleh investor, antara lain: 

• Investor bebas memilih MTN sesuai tenor yang ditawarkan, mulai dari jangka sangat pendek (< 1 tahun) dan jangka menengah (3-10 tahun)
• Bisa disesuaikan dengan panjang total waktu yang dibutuhkan investor sesuai kebutuhan income rutin bulanan dan profil risikonya
• Investor dapat berinvestasi dengan nilai pokok yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan tingkat profil risikonya, sehingga besaran imbal hasil menyesuaikan tanggal jatuh tempo
• Kupon imbal hasil lebih tinggi dari deposito tertinggi, dibayarkan setiap term yang disepakati 

Itu adalah beberapa kelebihan investasi MTN. Namun perlu diingat kembali, MTN tidak likuid seperti obligasi. Selain itu, terdapat risiko gagal bayar dan tidak dijamin oleh LPS karena MTN bukanlah produk perbankan. 

Demikianlah penjelasan singkat tentang Medium Term Notes yang menarik untuk diketahui. (NKK)