Note

3 Kritik JK soal Hilirisasi yang Lagi Digenjot Pemerintah

· Views 32
3 Kritik JK soal Hilirisasi yang Lagi Digenjot Pemerintah
Foto: Tina Susilawati/detikcom
Jakarta

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengkritik hilirisasi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya praktik tersebut sangat berbahaya, kenapa?

"Kalau hilirisasi, pertama ya hilirisasi harus memang, itu namanya sebenarnya industrialisasi juga ya, Tapi, dengan praktiknya sekarang, sangat berbahaya untuk negeri ini. Kalau sekarang, praktiknya ya, bisa mengembalikan negeri ini ke zaman VOC," ujar Jusuf Kalla saat ditemui wartawan di kediamannya, Jalan Brawijaya No.6, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).

Apa saja yang dikritik pria yang akrab disapa JK terkait hilirisasi? Pertama, hilirisasi saat ini lebih berpihak pada perusahaan atau negara asing. Alhasil, keuntungan dari proses hilirisasi ini malah lari ke luar negeri, bukan dirasakan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, kata JK, Orang asing menggali kekayaan dengan buruh yang murah.

"Semua keuntungannya lari keluar, tidak ke dalam negeri, tidak ke pemerintah. Itu memiskinkan rakyat," tutur JK

Kedua, JK menyoroti cadangan nikel Indonesia diperkirakan akan habis dalam 15 tahun ke depan. Ia merasa saat ini pemerintah sudah sangat mengeksploitasi hasil bumi yang satu itu.

"Lah iya dihabiskan, diambil kan sekarang, bagaimana masa depan? Bagaimana generasi Anda? Dan itu betul-betul, sistem itu sangat merugikan. Sangat!" tegas JK.

Ketiga, JK mengatakan hilirisasi hanya memperkaya negara lain dan memiskinkan rakyat sendiri.

Bahkan, JK menambahkan, angka kemiskinan di daerah hilirisasi semakin bertambah dari tahun ke tahun, dan bukan berkurang. Misalkan saja seperti yang terjadi di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara

"Ternyata di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dari tahun ke tahun makin miskin rakyat. Lihat data statistik resmi. Bukan tambah kaya, tambah miskin. Negara hanya dapat sedikit. Semuanya lari ke China. Persis zaman VOC," tutur JK.

(hns/hns)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.