Note

Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa

· Views 34
Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa
Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Pasar keuangan RI nampaknya masih bersikap wait and see di pekan menjelang gelaran pemilihan umum (pemilu) di pekan depan.

Rupiah masih menghadapi tekanan pekan ini, meski stabil di kisaran Rp15.600 per USD.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa Ada Pemilu, Inflasi Februari 2024 Diproyeksi di Kisaran 2,30 hingga 2,80 Persen

Pada perdagangan Rabu (7/2/2024), kinerja rupiah menguat 0,25 persen di level Rp15.685 per USD pada pukul 11.53 WIB. Di awal sesi, rupiah berada di level Rp15.724 per USD. Namun, dalam sebulan, rupiah masih tertekan 1,1 persen terhadap USD. (Lihat grafik di bawah ini.)

Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa BEI Tetapkan Libur Bursa di Hari Pencoblosan Pemilu 2024

Di tengah tekanan rupiah yang masih volatile, sentimen eksternal masih mewarnai pergerakan rupiah hari ini. Beberapa pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kompak mengisyaratkan pemotongan suku bunga yang tak akan terjadi secara cepat.

Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bank sentral "belum selesai" menangani inflasi meskipun ia mencatat bahwa inflasi telah turun dengan cepat dengan data inflasi tiga bulan dan enam bulan yang sesuai dengan target The Fed sebesar 2 persen.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Rupiah Masih Berjuang di Tengah Penurunan Cadangan Devisa Pasar Saham Dibayangi Pemilu, Asing Tetap Masuk Rp2 Triliun Sepekan

Selain itu, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan jika perekonomian AS berjalan sesuai ekspektasinya, hal ini dapat membuka pintu bagi penurunan suku bunga. Namun Mester mengatakan dia belum siap untuk menyarankan kebijakan penurunan suku bunga karena ketidakpastian inflasi.

Pada Minggu lalu, Ketua The Fed Jerome Powell juga memupuskan harapan penurunan suku bunga pada Maret mendatang. Dia mengatakan The Fed bisa bersikap "hati-hati" dalam memutuskan kapan akan memangkas suku bunga karena perekonomian yang kuat memberikan waktu untuk membangun keyakinan bahwa inflasi terkendali.

"Berita makro besar hari ini adalah beberapa gubernur The Fed mengkonfirmasi apa yang dikatakan Powell pada akhir pekan. Hal ini memberikan sedikit peredam pada pasar hari ini. Ini merupakan tindak lanjut dari kemarin," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

Dalam keterangan terbarunya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan The Fed sudah masuk dalam fase untuk menghentikan tren suku bunga tinggi.

"Suku bunga global, kami mengacunya terutama ke Fed rate, kami perkirakan turun di semester dua tahun ini," ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024, Rabu (7/2).

Jelang pemilu, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 juga turun sebesar USD145,1 miliar, dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2023 sebesar USD146,4 miliar. Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.

BI juga mencatat sebesar Rp3,20 triliun modal asing keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan keempat Januari 2024.

Memasuki pekan ke lima Januari, berdasarkan data transaksi 29 Januari-1 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp8,51 triliun terdiri dari beli neto Rp5,51 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,46 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,54 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen hingga 1 Februari 2024, nonresiden beli neto Rp0,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp8,75 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp21,46 triliun di SRBI.

Sementara melansir data Bursa Efek Indonesia (BEI), memasuki awal Februari, tercatat investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,46 triliun pada Jumat (2/2) dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp10,68 triliun di pasar saham RI. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.