Bursa Asia Kompak Bertenaga, Intervensi Pasar Pemerintah China Kian Konkret

IDXChannel - Bursa saham Asia bergerak menguat pada perdagangan Rabu (7/2/2024) seiring dengan rencana intervensi pasar pemerintah China.

Indeks saham di Australia, Jepang dan Korea Selatan juga menguat mengekor Wall Street semalam di tengah ekspektasi penurunan suku bunga yang semakin memudar..

Baca Juga:

Suspensi Dibuka Hari Ini, Saham Maja Agung (SURI) Tergelincir 21 Persen

Indeks KOSPI Korea dan ASX 200 Australia kompak menguat. Sementara, indeks Nikkei 225 Jepang turun tipis setelah sesi pembukaan sempat menguat.

Pada pukul 09.00 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,66 persen di level 16.405. Pada saat bersamaan, indeks Shanghai Composite China menguat 0,63 persen di level 2.807.

Baca Juga:

Resmi Melantai, Harga Saham Mitra Pedagang (MPIX) Dibuka Naik 3,73 Persen

Indeks ASX 200 di Australia juga menguat 0,76 persen di level 7.639, sementara indeks KOSPI Korea Selatan bertenaga 1,77 persen di level 2.621 setelah pada sesi sebelumnya turu. Indeks Nikkei 225 Jepang mengalami pelemahan 0,15 persen di level 36.106. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:

Debut Perdana, Harga Saham Ancara Logistics (ALII) Dibuka Naik 11,76 Persen

Di awal sesi, indeks Nikkei 225 senpat naik 0,1 persen menjadi sekitar 36.180 dan menutup beberapa kerugian dari sesi sebelumnya karena kuatnya pendapatan perusahaan domestik mengangkat sentimen investor.

Saham-saham Jepang juga mengikuti kenaikan di Wall Street semalam karena hasil kinerja perusahaan yang solid dan ekspektasi penurunan suku bunga yang kuat mendukung pasar.

Toyota Motor melonjak 6 persen karena perusahaan menaikkan perkiraan laba bersih tahunannya ke rekor tertinggi dan melaporkan penjualan yang kuat di semua wilayah di tengah berkurangnya kekurangan semikonduktor global.

Mitsubishi Corp juga menguat 9,5 persen setelah mengungkap program pembelian kembali (buyback) saham hingga 500 miliar yen, sementara Lawson melonjak 16 persen setelah menyetujui proposal penawaran tender KDDI.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka bertenaga 0,16 persen pada waktu yang sama di level 7.255. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,68 persen ke level 7.247 pada Selasa (6/2).

Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (6/2/2024) waktu setempat. Beberapa faktornya yaitu fokus investor pada pendapatan perusahaan-perusahaan besar AS dan kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 141,24 poin, atau 0,37 persen, menjadi 38.521,36. S&P 500 naik 11,42 poin, atau 0,23 persen, menjadi 4.954,23 dan Nasdaq Composite naik 11,32 poin, atau 0,07 persen, berakhir pada 15.609,00.

Selain itu, sejumlah pejabat The Fed kompak mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga akan berjalan lambat tahun ini.

Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bank sentral "belum selesai" menangani inflasi meskipun ia mencatat bahwa inflasi telah turun dengan cepat dengan data inflasi tiga bulan dan enam bulan yang sesuai dengan target The Fed sebesar 2 persen.

Selain itu, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan jika perekonomian AS berjalan sesuai ekspektasinya, hal ini dapat membuka pintu bagi penurunan suku bunga. Namun Mester mengatakan dia belum siap untuk menyarankan kebijakan penurunan suku bunga karena ketidakpastian inflasi.

Pada Minggu lalu, Ketua The Fed Jerome Powell juga memupuskan harapan penurunan suku bunga pada Maret mendatang. Dia mengatakan The Fed bisa bersikap "hati-hati" dalam memutuskan kapan akan memangkas suku bunga karena perekonomian yang kuat memberikan waktu untuk membangun keyakinan bahwa inflasi terkendali.

"Berita makro besar hari ini adalah beberapa gubernur The Fed mengkonfirmasi apa yang dikatakan Powell pada akhir pekan. Hal ini memberikan sedikit peredam pada pasar hari ini. Ini merupakan tindak lanjut dari kemarin," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

Di Asia, saham-saham China dan Hong Kong melonjak pada Selasa (6/2) karena otoritas di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini mengambil tindakan untuk menahan aksi jual di pasar saham baru-baru ini, sementara sebagian besar pasar Asia-Pasifik melemah.

Indeks Shanghai Shenzhen CSI 300 (CSI300) ditutup 3,48 persen lebih tinggi pada 3.311 dan indeks Hang Seng Hong Kong naik sekitar 4 persen pada jam terakhir perdagangan. Sebelumnya, indeks CSI 300 China Daratan telah mencapai titik terendah dalam lima tahun pada minggu lalu.

Menurut pernyataan dari komisi sekuritas dan regulasi China, langkah ini akan memandu investor institusi untuk memasuki pasar dengan upaya yang lebih besar. Hal ini terjadi pada saat kurangnya stimulus yang ditargetkan dari Beijing membebani sentimen pasar.

Reserve Bank of Australia juga mempertahankan suku bunga resminya tidak berubah pada 4,35 persen, seperti yang diperkirakan. Kabar ini membuat S&P/ASX 200 bertenaga pada pada perdagangan hari ini ditambah sentimen Wall Street.

Di Jepang, belanja rumah tangga turun lebih dari perkiraan pada bulan Desember, turun 2,5 persen yoy dibandingkan dengan perkiraan ekonom sebesar 2,1 persen yang disurvei oleh Reuters. (ADF)