Note

Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun

· Views 56
Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun
Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Komoditas energi utama mengalami penguatan pada perdagangan awal pekan. 

Harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) dan batu bara naik pada perdagangan Senin (5/2/2024). 

Baca Juga:
Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun Dolar Dekati Level Tertinggi 3 Bulan Bikin Rupiah Keok Lagi

Harga minyak bumi mengalami penguatan lanjutan di tengah harga gas alam Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang anjlok.

Minyak Mentah

Baca Juga:
Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun IHSG Ditutup Hijau ke 7.247, Saham EDGE hingga BELL Tadah Cuan

Harga minyak mentah Brent naik 0,29 persen  di level USD78,19 per barel dan minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,11 di level USD72,86 per barel. Meski menguat terbatas, harga minyak masih dalam tren penurunan. 

Harga minyak mentah stabil pada perdagangan Senin (5/2/2024) setelah penurunan tajam pekan lalu seiring investor terus memantau perkembangan di Timur Tengah.

Baca Juga:
Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun Ekuitas Negatif dan Harga Saham Rp5, Kini Ratu Prabu (ARTI) Jual Aset Rp39 Miliar

Harga minyak anjlok lebih dari 7 persen pekan lalu karena kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas meredakan kekhawatiran mengenai gangguan pasokan dari wilayah tersebut.

Laporan muncul bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas sedang dalam proses, dan Hamas mengatakan pihaknya sedang meninjau perjanjian tersebut.

Para trader berharap gencatan senjata di Gaza akan menghentikan serangan Houthi terhadap pelayaran Laut Merah yang telah mengganggu perdagangan global dan aliran minyak dari wilayah tersebut.

Selain itu, emudarnya ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) AS dan berlanjutnya kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi China juga membebani prospek permintaan global.

Sementara itu, OPEC+ mempertahankan kebijakan produksinya saat ini, mempertahankan pengurangan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari pada kuartal pertama. 

Dari sisi permintaan, permintaan minyak global kemungkinan akan meningkat sebesar 2 juta barel per hari pada tahun 2024, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,24 juta barel per hari, menurut EIA.

Batu Bara

Harga batu bara berjangka Newcastle naik ke level USD119 per ton pada Senin (5/2), menguat 2,59 persen setelah sebelumnya diperdagangkan di kisaran USD118 per ton. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun

Pekan lalu, harga batu bara tertekan karena kelebihan pasokan di pasar batu bara utama dunia yakni China didorong oleh peningkatan produksi dalam negeri dan lonjakan impor batu bara yang signifikan.

Produksi batu bara China dilaporkan naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya menjadi 4,66 miliar metrik ton pada tahun 2023 dan menjadi rekor tertinggi.

Selain itu, impor batu bara China juga naik 61,8 persen menjadi 474,42 juta metrik ton pada tahun 2023, yang merupakan rekor tertinggi. 

Impor batu bara pada bulan lalu juga mencatat rekor tertinggi bulanan karena gelombang dingin yang memecahkan rekor di banyak wilayah di negara ini meningkatkan permintaan batu bara.

Pembeli juga mulai menimbun batu bara menjelang liburan Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada 10 Februari tahun ini. 

Ke depan, produksi batu bara China diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024 meskipun terjadi insiden penambangan baru-baru ini di Henan yang diperkirakan akan berdampak pada produksi pada bulan-bulan pertama 2024.

CPO

Harga minyak sawit berjangka Malaysia alias crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan 0,76 persen secara harian pada Selasa (6/2/2024). 

CPO kini diperdagangkan di kisaran MYR 3.831 per ton. Meski pekan lalu harga CPO turun 0,34 persen dalam sepekan terakhir. (Lihat grafik di bawah ini.)

Kabar Komoditas: Harga Batu Bara dan CPO Menguat, Gas Alam Turun

Harga CPO sempat melemah di tengah naiknya Indeks Harga Minyak Nabati FAO yang rata-rata mencapai 122,5 poin pada bulan Januari, naik sedikit sebesar 0,2 poin (0,1 persen) dari bulan sebelumnya. 

Meski demikian indeks ini masih 17,9 poin (12,8 persen) di bawah angka pada bulan Januari 2023.

 

Selain itu, impor minyak sawit India turun ke level terendah dalam tiga bulan pada Januari 2024.  India adalah importir minyak nabati terbesar di dunia.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (6/2/2024), turunnya impor minyak sawit India dapat membuat persediaan meningkat di produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia, serta membebani kontrak berjangka FCPOc3.

Berdasarkan perkiraan dari para dealer, impor minyak sawit India mencapai 787.000 metrik ton pada Januari 2024, turun 12% dibandingkan bulan sebelumnya. 

Penurunan terutama karena anjloknya impor minyak sawit mentah (CPO), karena perusahaan penyulingan mencatat lebih banyak margin negatif dibandingkan dengan palmolein yang dimurnikan, diputihkan, dan dihilangkan baunya (RBD), kata Rajesh Patel, broker di GGN Research.

Gas Alam

Harga has alam berjangka Eropa turun 1,27 persen ke level € 27,98 per megawatt-jam, mendekati level terendah dalam enam bulan sebesar €26,5 pada akhir Januari pada Selasa (6/2).

Penurunan ini karena tingkat stok yang cukup untuk mengimbangi gangguan pasokan. 

Pada 3 Februari, tingkat penyimpanan gas UE berada pada 69,1 persen, Jerman sebesar 74,1 persen, Italia sebesar 63,7 persen, dan Perancis sebesar 57,7 persen. 

Selain itu, Rusia meningkatkan ekspor gas alam cair (LNG) ke Eropa, mencatat peningkatan sebesar 18 persen secara tahunan menjadi 1,77 juta ton di bulan Januari. 

Pasokan LNG Rusia semakin penting bagi Uni Eropa setelah Presiden Biden menghentikan persetujuan proyek LNG baru AS. 

Di sisi lain, ekspor gas alam Norwegia mengalami keterbatasan akibat pemadaman listrik yang tidak direncanakan di pabrik pengolahan Nyhamna akibat pemadaman listrik saat kondisi cuaca buruk.

Di lain pihak, gas alam berjangka AS saat ini diperdagangkan sekitar USD2,1/MMBtu, naik 0,28 persen karena investor menilai permintaan dan prakiraan cuaca. 

Para ahli memperkirakan suhu di atas rata-rata setidaknya hingga tanggal 15 Februari, dan diperkirakan akan kembali normal pada tanggal 16-17 Februari. 

Lebih jauh lagi, permintaan pemanas diperkirakan akan meningkat seiring dengan cuaca dingin di akhir bulan ini. 

Sementara itu, produksi gas meningkat karena semakin banyak sumur yang kembali beroperasi setelah pembekuan Arktik pada pertengahan Januari. 

Selain itu, aliran gas ke fasilitas ekspor LNG negara tersebut masih terbatas karena masalah teknis di pabrik ekspor LNG Freeport di Texas. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.