Note

Tingkat Konsumsi Masyarakat Terhadap Makanan Laut Capai 13 Ton Setiap Tahun

· Views 28

Pasardana.id - Tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap makanan laut membuat kebutuhan tersebut harus dipenuhi melalui impor. Sementara, produksi dalam negeri masih belum cukup.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Indonesia Marine and Fisheries Business Forum 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (5/2) mengatakan tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan laut ini mencapai 13 juta ton setiap tahunnya. 

"Konsumsi ikan dalam negeri mencapai 13 juta ton setiap tahunnya dari segala jenis, saya kita bahkan kita masih impor seperti salmon, karena kebutuhan ikan lokal short (kekurangan)," beber Trenggono.

Meskipun tidak semua produk laut dapat diproduksi dalam negeri karena berbagai alasan, kataTrenggono, Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Sebut saja seperti udang, rumput laut, kepiting, Lobster dan ikan Tilapia.

"Jadi tidak hanya soal ikan, ikan sendiri tidak selesai sebetulnya karena ikan sendiri ada berbagai jenis. Setidaknya ada 5 (jenis produk laut) yang kita ingin kita dikuasai untuk menjadi champion (komoditas unggulan)," ungkap dia.

Trenggono pun memaparkan nilai pasar untuk komoditas udang di Indonesia sendiri pada tahun 2023 sebesar USD 60,4 miliar (6,7% pasar global), kemudian rumput laut memiliki potensi pasar sebesar USD 16,7 miliar (16,4% dari pasar global), serta nilai pasar ikan tilapia sebesar USD 13,9 miliar (9,7% pasar global).

Berikutnya untuk potensi pasar komoditas kepiting sebesar USD 879 juta (1,9% pasar global), dan Lobster sebesar USD 7,2 miliar (0,5% pasar global). Karena itulah ia merasa peningkatan produksi komoditas ini menjadi sangat penting.

Dalam kesempatan yang sama, Trenggono juga melaporkan hasil hilirisasi perikanan tahun 2022 mencapai Rp 289,64 dengan rincian makro Rp 77,08 triliun, menengah Rp 11,04 triliun, kecil Rp 11,52 triliun, dan makro Rp 189,99 triliun.

"Beberapa potensi dan peluang investasi di bidang kelautan dan perikanan di antaranya usaha pengelolaan rumput laut Wakatobi, industri pengelolaan udang terintegrasi di Kebumen, industri pengelolaan udang di Cilacap, budidaya rumput laut di Takalar, pembenihan nila salin di pati, budidaya dan panen udang vaname di Lampung Timur, budidaya udang di Sumbawa Barat, serta perikanan tangkap terintegrasi di Maluku Tengah," bebernya.

 

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.