Note

Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen

· Views 60
Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen
Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia sebagian besar dibuka loyo pada perdagangan awal pekan, Senin (5/2/2024).

Bursa Asia melemah di awal pekan tersengat data pekerjaan Amerika Serikat (AS) dan sinyal baru dari ketua The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell yang tidak akan buru-buru menurunkan suku bunga di tahun ini.

Baca Juga:
Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen Ada Transaksi Nego Rp1,33 Triliun di Harga Diskon, Saham GOTO Terkoreksi

Indeks Hang Seng Hong Kong diikuti oleh indeks Shanghai Composite China hingga indeks KOSPI Korea Selatan kompak anjlok. Sementara indeks Nikkei 225 Jepang menguat. Indeks ASX 200 Australia juga turun.

Pada pukul 09.55 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 0,87 persen di level 15.399. Pada saat bersamaan, indeks Shanghai Composite China anjlok paling dalam mencapai 3,04 persen di level 2.647. Indeks ASX 200 di Australia juga turun 0,98 persen di level 7.623, sementara indeks KOSPI Korea Selatan juga anjlok 1,4 persen di level 2.578. Hanya indeks Nikkei 225 Jepang yang naik 0,57 persen di level 36.362. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen Peroleh Kontrak Jumbo Rp4,6 Triliun, Saham Petrosea (PTRO) Terbang 9,9 Persen

Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen

Sementara dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga loyo 0,1 persen pada waktu yang sama di level 7.232. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,52 persen ke level 7.238 pada Jumat (2/2).

Baca Juga:
Bursa Asia Loyo di Awal Pekan, Shanghai Composite Anjlok 3 Persen Transaksi Tak Wajar, Saham Sumber Tani Agung (STAA) Masuk Radar UMA BEI

Indeks utama Wall Street di AS ditutup perkasa pada perdagangan Jumat (2/2). Penguatan Wall Street ditopang kuatnya pendapatan sejumlah perusahaan dan sinyal The Fed yang tak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Indeks S&P 500 ditutuo melesat 1,06 persen dan Nasdaq Composite melesat 1,73. Indeks Dow Jones Industrial Average juga menguat 0,41 persen.

Komentar terbaru ketua The Fed semakin membebani pasar di tengah dorongan penurunan suku bunga. Dilansir dari Reuters pada Senin (5/2), Powell saat diwawancarai program televisi CBS 60 Minutes baru-baru ini semakin menekankan bank sentral tak ingin buru-buru menurunkan suku bunga,

“Hal yang sebaiknya dilakukan adalah memberi waktu untuk mengonfirmasi bahwa inflasi turun ke 2 persen secara berkelanjutan. Kami ingin menjawab pertanyaan tersebut dengan hati-hati,” kata Powell. 

Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan di AS dilaporkan menambah 353.000 posisi baru, dengan pertumbuhan upah yang kuat, serta tingkat pengangguran yang hampir tidak berubah dalam dua tahun.

Data tersebut menegaskan optimisme bahwa ekonomi AS dapat soft landing, yakni menurunkan inflasi tanpa memicu resesi. Tangguhnya ekonomi AS juga memberi waktu The Fed untuk tak buru-buru memangkas suku bunga acuannya.

Pasar kini bertaruh pelonggaran kebijakan moneter akan dimulai pada pertengahan 2024 alih-alih awal tahun.

 “Kami fokus pada perekonomian riil dan melakukan hal yang benar bagi perekonomian dan rakyat Amerika dalam jangka menengah dan panjang. Kita harus menyeimbangkan risiko bergerak terlalu cepat dan bergerak terlambat," imbuh Powell. 

Sementara itu, indeks Shanghai Composite China tersengat data terbaru indeks PMI Caixin yang mengecewakan. Indeks Caixin China General Service PMI turun tipis menjadi 52,7 pada Januari 2024 dari puncak 5 bulan pada bulan Desember di 52,9.

Namun, ini merupakan peningkatan aktivitas jasa selama 13 bulan berturut-turut, di tengah perlambatan pertumbuhan pesanan baru dan kenaikan pesanan ekspor yang lebih lambat. Sementara itu, kepercayaan dunia usaha melemah ke level terendah dalam 3 bulan.

Shanghai Composite turun mencapai level terendah dalam lima tahun karena ketidakpastian ekonomi dan kebijakan terus mengurangi sentimen investor.

Regulator sekuritas China sebelumnya berjanji untuk mencegah fluktuasi pasar yang tidak normal, namun investor ingin melihat langkah-langkah yang lebih konkret untuk mendukung pasar saham dan properti.

Sementara itu, investor juga mencerna data yang menunjukkan aktivitas jasa China di bulan Januari tetap ekspansif selama 13 bulan berturut-turut. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.