Note

Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga

· Views 36
Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga
Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (Fed) menahan suku bunga fed fund rate (FFR) pada rapat terbaru. FFR saat ini ada pada kisaran sebesar 5,25 persen hingga 5,5 persen.

Keputusan The Fed ini berdampak bagi pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Ditandai dengan rupiah yang kembali menguat dan aliran modal asing di pasar modal Indonesia.

Baca Juga:
Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga Saham Astra (ASII) Menghijau Lagi, Jauhi Target JP Morgan

Nilai tukar rupia di pasar spot lanjut menguat pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (2/2). Rupiah spot dibuka di level Rp 15.754 per dolar Amerika Serikat (USD) dan kini berada di level Rp15.659 per USD pada pukul 11.23 WIB. (Lihat grafik di bawah ini.)

Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga

Baca Juga:
Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga Patok Harga IPO Rp278 per Saham, Ayam Goreng Nelongso Berpotensi Raup Dana Segar Rp62,55 Miliar

Dalam lima hari, rupiah sudah menguat 1,05 persen terhadap USD. Meski, secara bulanan rupiah masih tertekan 1,22 persen. Secara year to date (YTD), rupiah juga masih melemah 1,62 persen.

Melansir Stockbit Sekuritas, dengan meningkatnya kestabilan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia akan memiliki ruang yang lebih besar untuk mulai memangkas suku bunga, mengikuti The Fed. Berdasarkan konsensus yang dihimpun Bloomberg, Bank Indonesia diperkirakan akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal ketiga tahun ini.

Baca Juga:
Rupiah Perkasa, Asing Mulai Lirik Pasar Modal RI saat The Fed Tahan Suku Bunga Cek Detail Harga Batu Bara per Ton dalam Rupiah 2024

Dari pasar saham, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi sejumlah sentimen, dari eksternal, investor mengantisipasi data inflasi dan ketenagakerjaan AS untuk menakar peluang The Fed untuk memangkas suku bunga acuan di FOMC Maret 2024. CME FedWatch Tools mencatat probabilitas pemangkasan suku bunga di FOMC Maret sebesar 35,5 persen.

Keputusan The Fed menahan suku bunga juga membuat aliran modal asing pelan-pelan kembali ke pasar modal RI. Pasca pengumuman The Fed, asing mencatatkan beli bersih (net buy) di pasar saham Indonesia per Kamis (1/2) mencapai Rp886,17 miliar dan sepanjang 2024, asing mencatatkan net buy mencapai Rp9,22 triliun. Ini artinya, kepercayaan investor mulai kembali pulih di awal 2024.

Pada Kamis (1/2) kemarin, saham perbankan big four juga mencatatkan foreign net inflow harian sebesar Rp767 M secara kumulatif, dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meraih foreign net inflow lebih dari Rp500 miliar dan PT Bank Mandiri Indonesia Tbk (BMRI) menjadi satu-satunya yang mencatat foreign net outflow sebesar Rp12 miliar.

Dua bank big four lainnya, yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing mencatat net inflow mencapai Rp131 miliar dan Rp104 miliar.

Ini merupakan net foreign inflow berturut-turut yang dicatatkan big banks selain BMRI dengan BBCA mencatatka net buy 4 hari terakhir, BBNI 4 hari terakhir, dan BBRI: 2 hari terakhir.

Meski mencatatkan foreign net outflow pada kemarin, BMRI sebelumnya mencatatkan foreign net inflow dalam 3 hari berturut-turut.

Rahmanto Tyas Raharja, Investment Analyst Lead Stockbit, inflow ini dapat menjadi indikasi meningkatnya appetite investor asing ke emerging market, menyusul pernyataan The Fed yang memberikan sinyal bahwa suku bunga sudah berada di puncak. Inflow ini juga terjadi seiring yield obligasi AS dengan tenor lebih dari 2 tahun terus turun pasca-pertemuan The Fed.

Di samping itu, jika mengacu pada dampak sikap hawkish The Fed di AS, era suku bunga tinggi di negeri Paman Sam untuk jangka waktu yang lebih lama terbukti telah meningkatkan biaya utang bagi konsumen dan dunia usaha dan menyebabkan perlambatan aktivitas perekonomian.

Namun, pengamat pasar akan terus mencermati data inflasi dan ekonomi untuk mencari kejelasan di tengah ketidakpastian yang dihadapi The Fed dalam upayanya mencapai kemenangan atas inflasi dan meminimalisir dampak buruk terhadap perekonomian.

Meskipun para pengamat dan pelaku pasar sudah mengantisipasi secara luas bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini, dunia keuangan akan terus memperhatikan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu dan tingkat potensi penurunan suku bunga sepanjang tahun ini.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.