Note

Pemilu Bikin Industri Manufaktur Bergairah, Menperin Beberkan Buktinya

· Views 27
Pemilu Bikin Industri Manufaktur Bergairah, Menperin Beberkan Buktinya
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (Foto: Dok. Kementerian Perindustrian)
Jakarta

Kementerian Perindustrian optimistis geliat industri manufaktur dalam negeri akan semakin cepat pada 2024. Hal Ini tercermin dari laporan S&P Global yang menunjukkan capaian Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari 2024, yang berada di level 52,9, naik dibanding Desember 2023 yang berada di posisi 52,2.

"Kinerja positif tersebut menunjukkan bahwa kondisi sektor manufaktur kita terus membaik. Capaian PMI Manufaktur Indonesia ini memperpanjang periode ekspansi menjadi 29 bulan secara berturut-turut. Dan, hanya ada dua negara, yakni Indonesia dan India yang mampu mempertahankan selama 29 bulan berturut-turut," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (2/2/2024).

Agus mengemukakan, bahwa gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 memberi sinyal positif terhadap pemulihan performa industri manufaktur dan ekonomi nasional. Hal ini karena para pengusaha optimis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya di tengah suasana politik seperti Pemilu, optimisme pelaku usaha banyak yang wait and see atau ditahan. Tetapi untuk tahun 2024 ini, optimisme mereka cukup tinggi, jelasnya.

Menurut Agus, kepercayaan yang tinggi dari para pelaku industri menunjukkan solidaritas karena didukung kebijakan yang mendukung dunia usaha. Selain itu, sektor industri manufaktur Indonesia terbukti tangguh (resilience) dalam menghadapi tantangan ekonomi dan politik dari dalam maupun luar negeri.

"Saya tidak bosan-bosannya untuk terus mengingatkan ke kementerian lain dalam upaya memacu kinerja industri manufaktur sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Seandainya saja program harga gas bumi tertentu (HGBT) bisa berjalan dengan baik, pasti tingkat optimisme dari pelaku industri kita akan jauh lebih tinggi lagi," ungkapnya.

Agus mengungkit hal itu karena ia menilai implementasi kebijakan HGBT untuk industri masih belum optimal. Contohnya, realisasi penyaluran alokasi gas industri tertentu untuk pengguna HGBT di Jawa Timur kerap kurang dari jumlah alokasi yang ditetapkan. Padahal, alokasi volumenya sudah diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 91.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Pengguna Gas Bumi Tertentu dan Harga Gas Bumi Tertentu.

Ia melihat Insentif HGBT untuk sektor industri mutlak dilakukan karena dapat menarik investasi masuk ke Indonesia. "Dengan upaya ini, tentunya total kapasitas produksi industri kita akan menjadi lebih optimal, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor," terangnya.

Selain itu, kebijakan lainnya yang perlu menjadi perhatian, ucapnya, adalah pemberlakuan aturan yang ketat untuk impor. Hal tersebut menyusul membanjirnya produk tekstil impor yang masuk secara ilegal yang membuat sejumlah produsen tekstil dalam negeri harus gulung tikar. Agus mengatakan implementasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 25 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Permendag No 20 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor perlu dioptimalkan.

"Program HGBT yang tidak berjalan baik dan produk-produk impor ilegal ini menciptakan opportunity lost bagi industri manufaktur, yang juga berdampak pada daya saing industri yang tidak maksimal, tegasnya.

"Oleh karena itu, dua kebijakan tersebut perlu diakselerasi pelaksanaanya dengan tepat, agar kinerja industri manufaktur semakin gemilang, termasuk pada capaian PMI Manufaktur Indonesia," sambungnya.

Agus menuturkan hal tersebut sejalan dengan laporan S&P Global yang menyebut kenaikan penjualan dan produksi mendorong manufaktur untuk mengoptimalkan aktivitas pembelian bahan baku pada awal tahun. Tingkat pertumbuhan ini mengalami percepatan tertinggi dalam dua tahun lebih, dan solid secara keseluruhan. Percepatan terjadi karena adanya permintaan baru di pasar domestik, termasuk juga ekspor.

Ia pun menambahkan, bahwa lonjakan produksi di sektor industri manufaktur turut berdampak terhadap penambahan jumlah tenaga kerja.

"Sejumlah perusahaan manufaktur Indonesia berupaya untuk terus menaikkan kapasitas tenaga kerja untuk mengatasi kenaikan beban kerja," imbuhnya.

Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence, Jingyi Pan, mengatakan bahwa data PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 menunjukkan tanda-tanda membahagiakan berkaitan dengan kondisi sektor manufaktur Indonesia yang membaik.

"Pertumbuhan permintaan baru lebih cepat, ditambah dengan kondisi pasokan yang lebih baik, mendorong produksi berekspansi pada laju tercepat dalam dua tahun," tuturnya.

Menurutnya, perusahaan manufaktur Indonesia terus mendapatkan input pada laju tercepat dan berupaya menaikkan kapasitas tenaga kerja mereka. Hal ini menunjukkan industri dalam negeri harus percaya output akan naik dalam waktu dekat.

"Oleh karena itu, perbaikan dari segi ekspor akan diperhatikan pada beberapa bulan mendatang," tandasnya.

Sebagai informasi, PMI Manufaktur Indonesia pada Januari 2024 mampu mengungguli PMI China (50,8), Jerman (45,4), Jepang (48,0), Amerika Serikat (50,3), Korea Selatan (51,2), Malaysia (49,0), Myanmar (44,3), Filipina (50,9), Taiwan (48,8), Thailand (46,7), Inggirs (47,3), dan Vietnam (50,3).

(das/das)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.