Note

BBTN Taksir Penjualan Hunian Tumbuh Hingga 12 Persen Tahun 2024

· Views 37

Pasardana.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) menaksir pertumbuhan penjualan rumah tahun ini sebesar 11-12 persen. 

Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pertumbuhan penjualan hunian pada tahun 2024 akan ditopang stimulus pemerintah mulai dari kebijakan PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga harga rumah Rp5 miliar, insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp4 juta, pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti, masih adanya KPR Subdisi dan lain sebagainya.

"Stimulus-stimulus ini yang menyebabkan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini kita harapkan mencapai 12 persen," kata Nixon, pada acara BTN Economy Outlook 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/1).

Nixon menambahkan, beberapa langkah stimulus yang diberikan oleh pemerintah sebagai countercyclical buffer untuk mengatasi dampak penurunan perekonomian masyarakat, telah dijalankan dengan baik oleh perbankan, dan pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik.

"Hal ini menjadikan sektor properti masih menjadi sektor yang dapat memberikan kontribusi banyak terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia," tuturnya.

Lebih lanjut Nixon menggambarkan kondisi dan tantangan yang dihadapi, yaitu; gejolak ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19 dan dampak perang antar negara.

Sedangkan perekonomian Indonesia relatif terkendali sepanjang tahun lalu. 

"Dengan capaian ini, kita tetap optimistis menghadapi tantangan perekonomian global 2024 yang masih penuh ketidakpastian," tuturnya.

Adapun beberapa tantangan yang harus dicermati, dilansir dari data yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kacamata pengamat, diantaranya; krisis secara global yang ditimbulkan oleh perang Rusia dan Ukraina, pelemahan ekonomi Tiongkok serta tensi geopolitik Timur Tengah yang menyebabkan terjadinya lonjakan harga komoditas, baik energi maupun pangan yang perlu mendapatkan perhatian khusus. 

Selain itu, pelemahan ekonomi global yang potensi tumbuhnya hanya 2,8 persen sehingga munculnya fenomena gradual disinflation atau inflasi yang turun secara lambat.

Hingga Desember 2023, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya menjadi 5,50 persen atau mencapai 525 bps sejak Februari 2022.

Kenaikan Fed Funds Rate yang agresif ini diperkirakan akan tetap tinggi dengan siklus yang lebih panjang mendorong tetap kuatnya mata uang dolar AS sehingga memberikan tekanan pelemahan nilai tukar di berbagai negara. 

Di sisi moneter, Bank Indonesia juga terus memperkuat bauran kebijakan BI-7 Day Reverse Repo Rate untuk mengelola volatilitas nilai tukar rupiah, dan pendalaman pasar keuangan, untuk mengarahkan ekspektasi inflasi dan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.