Note

IPO Perusahaan BUMN Kemungkinan Tertunda di 2024, Ini Penyebabnya

· Views 38
IPO Perusahaan BUMN Kemungkinan Tertunda di 2024, Ini Penyebabnya
IPO Perusahaan BUMN Kemungkinan Tertunda di 2024, Ini Penyebabnya. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan belum ada pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan pelat merah dan anak usahanya sepanjang tahun ini. Penundaan itu disebabkan oleh kondisi pasar modal di Tanah Air. 

Staf Khusus (Stafsus) Menteri BUMN, Arya Sinulingga menyebut, kondisi pasar modal di dalam negeri sepanjang tahun ini tidak memungkinkan BUMN dan anak usahanya untuk melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga:
IPO Perusahaan BUMN Kemungkinan Tertunda di 2024, Ini Penyebabnya Seremoni IPO PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA)

Dia mencontohkan, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang menunda rencana IPO sejak akhir 2023. Padahal, dalam rencana awal pemegang saham, pencatatan saham perdana PHE bisa dilaksanakan pada tahun lalu. 

"Ya, market-nya, kayak hulu-nya Pertamina kan market-nya kurang baik. Jadi kita ngapain paksa," ujar Arya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (30/1/2024). 

Baca Juga:
IPO Perusahaan BUMN Kemungkinan Tertunda di 2024, Ini Penyebabnya Siap IPO, Satu Visi Putra (VISI) Bidik Dana Segar Rp73,80 Miliar

Terkait sentimen pemilihan umum (pemilu), Arya enggan menanggapi. Kendati begitu, dia menilai IPO BUMN bisa saja mulai direncanakan tahun depan, dengan pertimbangan yang lebih matang. 

"Pencatatan (tahun depan) kita tunggu lah," katanya. 

Baca Juga:
IPO Perusahaan BUMN Kemungkinan Tertunda di 2024, Ini Penyebabnya Ramai Anggaran Konsumsi KPPS Dipotong Jadi Rp2.500, KPU: Segera Ditelusuri

Arya memastikan penundaan IPO tidak membuat BUMN kekurangan anggaran karena pemegang saham mengutamakan ekspansi bisnis perusahaan. 

Menurutnya, pendanaan perseroan negara tidak hanya melalui skema go publik atau penjualan saham di Bursa. BUMN, lanjut Arya, bisa memperoleh dana segar lewat joint venture (JV) hingga strategic partnership dengan investor strategis.

Pihaknya juga ikut mempertimbangkan mana perusahaan yang dinilai layak untuk dikerjasamakan dengan investor. 

"Kita lihat kondisi perusahaan mana yang bisa, kan pendanaan itu kan beberapa pilihan bisa aja JV ya kan, nyari partner yang strategis bisa saja," pungkas Arya. (NIA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.