Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (29/1), IHSG ditutup menguat 20,09 poin (+0,28%) ke level 7.157,18.
IHSG menguat pasca melemah tiga hari berturut-turut sejalan dengan katalis positif rilis data kinerja keuangan emiten perbankan FY-2023, seperti laba bersih BBCA dan BBNI yang tumbuh solid masing-masing 19,4% yoy dan 14,2% yoy.
Dari sisi perkembangan yield obligasi, yield US Treasury tenor 5 dan 10 tahun kompak melandai dalam dua hari terakhir.
Di saat yang sama, investor masih akan mencermati hasil pertemuan FOMC pekan ini.
Nilai tukar Rupiah hari kemarin menguat 0,03% terhadap dollar AS menjadi Rp15.825 (JISDOR).
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,59%), S&P 500 (+0,76%), dan Nasdaq (+1,12%).
Penguatan tersebut didorong oleh kabar dari perkiraan pinjaman triwulanan Departemen Keuangan sebesar $55 miliar menjadi $760 miliar di Q1-2024.
Selain itu, para investor juga mengantisipasi minggu pendapatan yang sibuk, keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pada hari Rabu, dan data tenaga kerja penting, termasuk non-farm payrolls, pengangguran, dan JOLTS.
Meta naik +1,75% mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $401,02, Tesla naik +4,19%, dan Merck naik +0,39% untuk mencapai titik tertinggi dalam lebih dari 50 tahun di $121,28.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (30/1).
Hot
-THE END-