BEI Ungkap Alasan Saham PTMP Masuk LQ45
IDXChannel - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik mengungkap alasan mengapa saham PT Mitra Pack Tbk (PTMP) masuk dalam indeks LQ45.
Sebelumnya sejumlah pelaku pasar mempertanyakan keputusan BEI dalam menyaring konstituen indeks yang dinilai paling likuid tersebut, ditambah nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Pasalnya, PTMP hanya memiliki market cap senilai Rp722,58 miliar per 25 Januari 2024, dan likuiditas yang tidak terlalu besar.
Faktor kapitalisasi pasar dan likuiditas PTMP juga lebih kecil dibandingkan deretan saham yang keluar seperti PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), hingga PT Indika Energy Tbk (INDY).
Bobot PTMP terhadap indeks LQ45 juga sangat kecil, yakni 0,01 persen, paling mini di antara nama lainnya.
Jeffrey menyebut penentuan konstituen LQ45 ditentukan secara otomatis melalui sistem berdasarkan sejumlah variabel. Tak hanya soal likuiditas (nilai transaksi, frekuensi, hingga free float), bursa juga mempertimbangkan faktor fundamental.
“Fundamental itu adalah rasio keuangan, compliance, dan lainnya,” kata Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, Jumat (25/1/2024).
Rasio keungan yang diperhitungkan menyangkut valuasi suatu saham yang diukur dari price to earnings ratio (PER), dan price to book value (PBV), dan sejumlah aspek keuangan lain, seperti ROE (return on equity), gearing ratio, profit margin, interest coverage ratio, hingga credit rating.
Compliance mengacu pada kepatuhan sebuah perusahaan tercatat kepada regulator, dalam hal ini adalah mereka yang tidak sedang mendapat stempel/notasi khusus, tidak sedang dalam fase unusual market activity (UMA), dan jenis compliance lainnya.
Bursa Sadar Masa Lalu
Jeffrey menegaskan bahwa pemilihan PTMP sebagai konstituen LQ45 telah melewati seluruh variabel penilaian.
Tak hanya soal likuditas, emiten dari papan pengembangan ini juga dinilai telah memenuhi variabel lain termasuk soal rasio keuangan hingga compliance.
Penentuan variabel baru ini, terang Jeffrey, dibuat untuk mengantisipasi saham-saham dengan PER yang besar, yang hanya bergantung pada ramainya likuditas, tapi tidak compliance.
Berdasarkan catatan IDX Channel, ini pernah terjadi di masa lalu saat saham Benny Tjokro (Bentjok) PT Hanson International Tbk (MYRX) masuk dalam LQ45, sehingga sempat menjadi sorotan pasar kala itu.
“Yaa begitu, kita mengharapkan agar LQ45 ini tak hanya sekadar likuid, tapi juga memenuhi variabel lainnya,” paparnya.
Sebagai catatan bahwa pilihan yang diambi BEI ini sekaligus menggugurkan para penghuni lama seperti PT Indika Energy Tbk (INDY), emiten media Grup Emtek PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), emiten menara PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan emiten petrokimia & infrastruktur milik Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA).
(DES)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.