Note

Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan?

· Views 33
Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan?
Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rupiah masih berpotensi mengalami pelemahan menjelang akhir Januari 2024.

Pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (26/1/2024), rupiah menguat tipis 0,03 persen terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di level Rp15.814.

Baca Juga:
Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan? Kombinasi Sentimen Rupiah, Harga Minyak dan PDB AS Terhadap IHSG

Namun, dalam sepekan, rupiah sudah melemah 1,25 persen terhadap USD. Tekanan ini berlanjut setelah rupiah sempat menguat di akhir tahun lalu.

Pekan ini, kinerja rupiah dibandingkan dengan sejumlah mata uang utama Asia lainnya seperti Bath Thailand dan Ringgit Malaysia hingga Dolar Singapura berkinerja paling lemah. (Lihat tabel di bawah ini.)

Baca Juga:
Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan? Rupiah Terus Tertekan di Awal 2024 saat Pasar Wait and See Kebijakan The Fed

Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan?

Secara year on year (yoy), sepanjang 2023 rupiah terdepresiasi 5,81 persen dan secara year to date (ytd), rupiah terdepresiasi 2,69 persen, menurut data Trading Economics.

Baca Juga:
Kinerja Rupiah Pekan Ini Semakin Tertekan, Bakal Sampai Kapan? Tambah Kepemilikan, Dirut MAHA Kembali Borong 10 Juta Saham

Kinerja rupiah pekan ini semakin terbebani di tengah kinerja dolar yang stabil karena data terbaru ekonomi Amerika Serikat (AS). Perekonomian AS memulai tahun 2024 dengan baik di mana PDB tumbuh 3,3 persen secara tahunan pada kuartal terakhir tahun 2023. Kenaikan ini mengejutkan ekspektasi pasar sebesar 2 persen tetapi melambat 4,9 persen pada Q3.

Belanja pribadi meningkat sedikit lebih lambat namun masih memberikan kontribusi terbesar terhadap ekspansi secara keseluruhan. Di sisi lain, pertumbuhan yang lebih kuat dilaporkan terjadi pada ekspor dan investasi bisnis.

Indeks dolar stabil di sekitar 103,5 pada perdagangan hari ini karena investor menghindari membuat taruhan besar menjelang laporan inflasi utama yang dapat memberikan petunjuk mengenai arah suku bunga AS. Sementara itu, dolar menguat pada hari Kamis (25/1) setelah data menunjukkan bahwa perekonomian AS tetap tangguh meskipun biaya pinjaman tinggi.

Dari dalam negeri, spekulasi mundurnya menteri di Kabinet Jokowi juga diduga menjadi beban tambahan bagi rupiah. Gelaran pemilu yang semakin dekat juga membuat suhu politik kian memanas. Kondisi ini mendorong investor cenderung akan wait and see dengan kondisi yang ada.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia di kuartal IV-2023 sebesar Rp365,8 triliun, tumbuh 16,2 persen secara yoy. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.

Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp184,4 triliun atau 50,4 persen dari total investasi kuartal IV 2023. Realisasi tersebut naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, data yang optimis ini juga tak terlalu banyak mendongkrak kinerja rupiah.

Di Asia, Bank Rakyat China secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hampir USD140 miliar likuiditas ke dalam perekonomian negeri Tirai Bammbu, menentukan jumlah cadangan modal yang perlu dimiliki oleh bank-bank China, dan pemotongan tersebut kini akan memberikan lebih banyak likuiditas untuk disuntikkan ke dalam perekonomian.

Sementara Bank Indonesia pada pertemuan 16-17 Januari 2024 lalu memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6 persen. BI juga terus mengupayakan agar rupiah dapat berkinerja lebih baik tahun ini.

“Ke depan, nilai tukar Rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung oleh meredanya ketidakpastian global, kecenderungan penurunan yield obligasi negara maju, dan menurunnya tekanan penguatan USD. Perkembangan nilai tukar Rupiah ke depan didukung oleh kebijakan stabilisasi BI serta penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI dalam rangka menarik aliran masuk portofolio asing dan pendalaman pasar uang,” tulis BI dalam rilisnya.

Di lain pihak, meski tertekan sepanjang tahun lalu, kinerja Yen Jepang sempat terapresiasi melampaui 148 per dolar. Kinerja Yen Jepang menjauh dari posisi terendah dalam dua bulan karena pernyataan terbaru Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda menghidupkan kembali spekulasi tentang kemungkinan perubahan dalam kebijakan moneter negara tersebut.

Ueda mengatakan kemungkinan pencapaian target inflasi 2 persen secara berkelanjutan dengan kenaikan upah secara bertahap meningkat, dan bank sentral akan mengkaji ulang program stimulus besar-besaran jika tren ini terus berlanjut.

Namun, BOJ mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar pada pertemuan pertamanya tahun ini, sesuai dengan ekspektasi. BOJ mempertahankan suku bunga utama jangka pendeknya di -0,1 persen dan mempertahankan batas atas 1 persen pada imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun.

Sementara itu, data terbaru menunjukkan bahwa tingkat inflasi inti Tokyo, yang merupakan indikator utama tren harga nasional, melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Januari. Angka ini berada di bawah target bank sentral sebesar 2 persen untuk pertama kalinya sejak Mei 2022. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.