Miliarder AS Bill Ackman dan Istri Beli Hampir 5% Saham Bursa Israel

Miliarder Amerika Serikat (AS), Bill Ackman dan istrinya, Neri Oxman membeli hampir 5% saham Bursa Efek Tel Aviv, Israel. Secara keseluruhan, keduanya merogoh kocek hingga US$ 25 juta atau Rp 394,25 miliar (kurs Rp 15.770).

Informasi ini disampaikan pihak bursa pada Rabu kemarin. Pernyataan tersebut muncul ketika bursa Israel mengumumkan penetapan harga penawaran sekunder 17.156.677 lembar saham atau 18,5% dari nilai pasarnya, dengan harga 20,60 shekel (US$ 5,50) per saham.

"Transaksi ini menarik minat yang kuat dari investor di Israel, Amerika Serikat, Eropa, dan Australia, yang mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap Bursa Efek Tel Aviv dan perekonomian Israel pada umumnya," bunyi pernyataan itu, dikutip dari CNBC, Kamis (25/1/2024).

"Di antara pembeli terkemuka adalah Neri Oxman dan Bill Ackman yang telah setuju untuk membeli sekitar 4,9% saham di TASE," lanjutnya.

Pernyataan itu juga menyebut, Bursa Efek Tel Aviv berencana menggunakan hasil bersih dari penawaran ini untuk investasi pada infrastruktur teknologinya.

Ackman merupakan pendiri dan CEO Pershing Square Capital Management yang berbasis di New York. Ia telah menjadi pendukung vokal Israel sejak serangan teror Hamas pada 7 Oktober di negara tersebut. Istrinya, Oxman, adalah seorang desainer dan profesor arsitektur Amerika-Israel.

Pembelian tersebut merupakan investasi pertama sang miliarder pengelola dana lindung nilai (hedge fund) di Israel sejak perang dimulai, menurut laporan Bloomberg.

Di sisi lain, ia terlibat dalam perselisihan dengan almamaternya, Universitas Harvard, setelah lebih dari 30 kelompok mahasiswanya menandatangani pernyataan yang menyalahkan sepenuhnya serangan 7 Oktober yang dipimpin Hamas di Israel.

Ackman menggambarkan dirinya sebagai orang yang pro-Palestina dan pro-Israel, menulis dalam sebuah postingan di X pada akhir Oktober lalu.

"Saya pro-Palestina. Beberapa orang mungkin terkejut dengan hal ini karena saya baru-baru ini mendukung X untuk Israel, tetapi Anda tidak seharusnya terkejut. Saya anti-teroris, bukan anti-Palestina. Menjadi pro-Israel dan pro-Palestina bukanlah hal yang tidak konsisten," bunyi unggahannya.