Luhut Sikat yang Bilang Hilirisasi Dikuasai Pekerja Asing: Jangan Bohongi Publik!

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merespons anggapaan proyek hilirisasi nikel dikuasai tenaga kerja asing (TKA). Menurut Luhut TKA di Proyek hilirisasi cuma 10-15% saja, itu pun jumlahnya sudah berkurang.

Luhut mengatakan masuknya TKA memang tak terhindarkan karena saat proyek akbar hilirisasi dilakukan, Indonesia tak punya tenaga kerja yang mumpuni. Namun dia menegaskan jumlahnya mulai berkurang saat ini karena sudah banyak tenaga kerja lokal yang terlatih.

"Jumlahnya berkisar 10-15% saja. Dan itu tidak bisa tidak kita lakukan karena kita memang tidak punya kualitas manusia pada saat itu untuk melakukan pekerja-pekerjaan itu. Sekarang secara bertahap itu berkurang karena sudah banyak yang kita latih dan traning ya itu satu proses yang harus dilalui," ujar Luhut dalam Instagram luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024).

Luhut juga menyindir pihak-pihak yang bilang banyak tenaga kerja asing di proyek hilirisasi. Apalagi pihak-pihak yang ikut kontestasi politik dan menggoreng isu tersebut. Menurutnya, publik jangan terus-terusan diberikan berita palsu.

"Jangan kita juga munafik. Jangan kita juga membohongi publik. Dengan sebar berita-berita palsu. Apalagi Anda calon pemimpin. Karakter itu menurut saya nomor 1 bukan soal pintar," ungkap Luhut.

Dia melanjutkan saat ini juga sudah ada sekolah tinggi teknik sekelas politeknik di sentra hilirisasi nikel di Sulawesi. Menurutnya, politeknik itu diisi oleh tenaga pengajar jempolan. Harapannya menghasilkan juga lulusan yang menjadi tenaga kerja jempolan.

"Saya sudah jelaskan bahwa ada satu Politeknik didirikan di situ. Sekali-kali berkunjung deh ke politekniknya. Menurut saya bagus. Dan guru-gurunya juga berkelas, ada dari ITB, UI yang kita ajak untuk mengajar di sana dan mereka langsung praktik di industrinya," ungkap Luhut.

"Malah ada yang dikirim ke Tiongkok untuk belajar teknologi ini yang lebih advance lagi, dan mereka sekarang bekerja menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter di Sulawesi atau di tempat lain juga," lanjutnya.

Proses pengembangan suatu industri itu, menurutnya tidak lepas daripada kualitas pendidikan. Hal itu juga ditempuh dalam waktu yang tidak sebentar