Note

Pasar Modal RI Diramal Bergairah Ditopang Saham Blue Chips

· Views 39
Pasar Modal RI Diramal Bergairah Ditopang Saham Blue Chips
Pasar Modal RI Diramal Bergairah Ditopang Saham Blue Chips (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan pasar saham akan menguat pada semester kedua 2024. Penguatan pasar saham domestik akan ditopang oleh saham-saham unggulan atau blue chips.

Head of Research Mirae Asset, Robertus Hardy mengatakan bahwa penguatan pasar saham domestik juga ditopang oleh sejumlah faktor antara lain, akan ada potensi penurunan suku bunga bank sentral di tingkat global, termasuk BI rate. Hal itu utamanya disebabkan oleh inflasi yang terkendali dan sudah ada kejelasan hasil pemilu. 

“Kami masih memprediksi nilai wajar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada level 8.100,” kata Robertus dalam Media Day Mirae Asset Sekuritas di Jakarta pada Rabu (24/1/2024).

Dua faktor lain, lanjut Robert, yakni investor domestik yang diprediksi masih akan jadi penopang IHSG, serta total kapitalisasi saham emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar yang masih kecil. Robert mengatakan, total kapitalisasi pasar saham lima emiten terbesar di pasar saham Indonesia sangatlah kecil dibanding pasar saham Asia lain seperti Korea Selatan, Jepang, dan India.

Adapun, lima saham blue chips terbesar di Indonesia yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) hanya sekitar USD273 miliar.

“Jauh di bawah lima perusahaan terbesar di bursa Korea Selatan, Jepang, dan India yang sebesar USD628 miliar, USD672 miliar, dan USD691 miliar,” imbuh Robertus.

Dengan optimisme pasar saham tersebut, Robertus merekomendasikan sejumlah saham antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT  Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Dalam kesempatan yang sama, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tae Yong Shim menyampaikan, iklim investasi tahun ini diyakini akan lebih baik dibanding tahun lalu karena pada 2023 kondisi makroekonomi dunia sedang tidak kondusif, terutama karena rezim suku bunga tinggi, panasnya geopolitik, dan polarisasi politik dunia. 

“Karena gejolak global tersebut, suku bunga acuan domestik kemudian dinaikkan hingga 6% untuk menghadapi potensi gejolak inflasi dan nilai tukar dolar AS,” ujar Shim. 

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.