Ekonomi AS tidak dalam bahaya resesi

Perekonomian AS tidak dalam bahaya tergelincir ke dalam resesi meskipun Federal Reserve menetapkan suku bunga yang tinggi (tertinggi dalam beberapa dekade). Beberapa indikator telah menurun, seperti indeks aktivitas bisnis, penciptaan lapangan kerja, dan jumlah lowongan kerja yang terbuka. Namun, indikator paling penting yang mencerminkan pertumbuhan ekonomi tetap pada level tinggi. PDB tumbuh sebesar 4,9% pada kuartal ketiga dan diperkirakan akan menambah lagi 2,1-2,2% pada kuartal keempat.

Banyak ekonom, setelah melihat perkiraan PDB untuk kuartal keempat, langsung menganggap dolar sebagai underperformer. Mari kita pikirkan tentang ini. Ekonomi tumbuh dengan laju 2% selama periode suku bunga yang tinggi, dan masih saja orang mengharapkan dolar akan jatuh! Seberapa besar harusnya pertumbuhan ekonomi agar permintaan terhadap mata uang AS juga meningkat, jika bahkan pertumbuhan +5% tidak menginspirasi pasar untuk membeli?

Federal Reserve sedang mengupayakan untuk mencapai pendaratan lembut (soft landing) ekonomi AS, ujar Jan Hatzius, Kepala Ekonom Goldman Sachs Group Inc. Pendaratan lembut berarti menurunkan suku bunga sebelum terjadi resesi. Hatzius tidak mengharapkan dampak berat terhadap ekonomi AS dalam waktu dekat. Dia juga menambahkan bahwa pemotongan suku bunga pada bulan Maret "akan masuk akal."

Menurut saya, memang tidak perlu mengharapkan resesi, dan pendaratan lembut sangat mungkin dilakukan. Namun, saya sangat tidak setuju dengan pemotongan suku bunga pada bulan Maret. Selain itu, pasar juga tidak lagi setuju dengan pandangan ini. Sebulan yang lalu, pasar yakin dengan pemotongan suku bunga pertama pada bulan Maret. Kemudian, beberapa anggota FOMC menyatakan keraguan tentang skenario ini, dan kemungkinan pemotongan suku bunga pada pertemuan kedua tahun ini mulai menurun. Saat ini, hanya sebesar 42,5% (menurut CME FedWatch Tool).

Oleh karena itu, pasar akhirnya mengakui kesalahannya sendiri dalam mengharapkan bank sentral AS untuk beralih ke pelonggaran moneter begitu cepat. Jika ini masalahnya, maka permintaan terhadap dolar AS harus meningkat dalam waktu dekat. Berbeda dengan euro, permintaan meningkat, yang sepenuhnya sesuai dengan pola gelombang saat ini. Masalahnya hanya dengan pound, yang masih diperdagangkan dalam channel horizontal.

Pertemuan Bank of England, Fed, dan Bank Sentral Eropa akan berlangsung, dan kita mungkin mendengar informasi penting dari kepala bank sentral. Ini bisa mengubah sentimen pasar. Namun, menurut saya, selama beberapa minggu terakhir, kita sudah cukup mendengar pidato untuk dapat membentuk pandangan yang jelas tentang apa yang terjadi: kebijakan Fed akan tetap ketat sedikit lebih lama daripada yang diharapkan pasar, sementara kebijakan BoE dan ECB akan tetap ketat untuk waktu yang lebih singkat daripada yang diantisipasi pasar.

Berdasarkan analisis, saya menyimpulkan bahwa pola gelombang bearish sedang terbentuk. Gelombang 2 atau b telah selesai terbentuk, sehingga dalam waktu dekat, saya mengharapkan gelombang turun impulsif 3 atau c untuk terbentuk dengan penurunan yang signifikan pada instrumen. Upaya gagal untuk menembus level 1.1125, yang sesuai dengan Fibonacci 23,6%, menunjukkan bahwa pasar siap untuk menjual sebulan yang lalu. Saya hanya akan mempertimbangkan posisi short dengan target dekat level 1.0462, yang sesuai dengan Fibonacci 127,2%.

Pola gelombang untuk pasangan GBP/USD menunjukkan penurunan. Saat ini, saya mempertimbangkan menjual instrumen dengan target di bawah level 1.2039 karena gelombang 2 atau b pada akhirnya akan berakhir, dan bisa terjadi kapan saja. Sebenarnya, kita sudah melihat beberapa tanda akhirnya. Namun, saya tidak akan terburu-buru untuk mengambil posisi short saat ini. Karena pergerakan mengarah horizontal selama sebulan, saya akan menunggu level 1.2627 berhasil ditembus, setelah itu akan jauh lebih mudah untuk mengharapkan pasangan ini jatuh lebih lanjut.