Note

Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar

· Views 45
Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar
Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan hari ini, Selasa (23/1/2024).

Indeks Hang Seng Hong Kong naik paling tinggi diikuti oleh KOSPI Korea Selatan, hingga indeks Shanghai Composite China, indeks Nikkei 225 Jepang dan indeks ASX 200 Australia yang kompak menguat.

Baca Juga:
Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar IHSG Diprediksi Menguat ke 7.350, Cek Saham Berpotensi Cuan

Pada pukul 09.30 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong meroket 3,27 persen di level 15.450,92. Sementara indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,62 persen di level 2.479,56. Pada saat bersamaan, indeks Shanghai Composite China bertenaga 0,25 persen di level 2.763,31.

Indeks ASX 200 di Australia menghijau 0,68 persen di level 7.527. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat pada perdagangan pagi ini dengan kenaikan 0,9 persen di level 36.874,56. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar BEI kembali Gembok Saham Hotel Sahid (SHID)

Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar

Sementara dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) malah dibuka melemah 0,29 persen pada waktu yang sama di level 7.227. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup hijau 0,28 persen ke level 7.247 pada Senin (22/1).

Baca Juga:
Bursa Asia Naik, Indeks Hang Seng Rebound usai China Ingin Intervensi Pasar Saham Widodo Makmur (WMPP) Tiarap, Tumiyana Jual 34,48 Juta Helai

Dari negeri Paman Sam, tiga indeks utama Wall Street ditutup dengan indeks S&P 500 membukukan rekor penutupan tertinggi kedua sesi berturut-turut pada perdagangan Senin (22/1/2024) waktu setempat.

Kinerja Wall Street terkerek saham-saham teknologi yang konsisten membukukan kenaikan saham baru-baru ini dan investor menunggu laporan keuangan perusahaan yang akan datang sebagai petunjuk mengenai prospek laba tahun ini.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 138,01 poin, atau 0,36 persen, menjadi 38.001,81, S&P 500 naik 10,62 poin, atau 0,22 persen, menjadi 4.850,43 dan Nasdaq Composite menambahkan 49,32 poin, atau naik 0,32 persen menjadi 15.360,29.

Pasar saham Asia hari ini menguat karena investor menanti keputusan kebijakan Bank of Japan (BoJ) yang diperkirakan akan mempertahankan pengaturan moneter ultra-longgar, sementara pasar mencari petunjuk tentang kemungkinan perubahan kebijakan di masa depan.

Saham-saham di bursa Asia juga mengikuti kenaikan kecil di Wall Street semalam dengan posisi Dow dan S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru.

Saham-saham di bursa Hong Kong juga mengalami rebound dari level terendahnya dalam 15 bulan karena Perdana Menteri China Li Qiang memberi isyarat untuk menghentikan penurunan pasar senilai USD1 triliun.

Melansir laporan South China Morning Post (SCMP), Selasa (23/1), Perdana Menteri Li Qiang menyerukan tindakan “kuat” untuk menstabilkan pasar.

Saham-saham big cap seperti Tencent melonjak 3 persen menjadi HKD270,00, Alibaba Group menguat 2 persen menjadi HKD66,750 dan rekannya JD.com menguat 2,5 persen menjadi HKD84,60. HSBC naik 1 persen menjadi HKD59,10, sementara saham emiten pembuat kendaraan listrik BYD melonjak 2,1 persen menjadi HKD195 dan saham pembuat pakaian olahraga Anta melonjak 4,1 persen menjadi HKD66,80.

Dilaporkan Perdana Menteri Li meminta para pejabat untuk “secara giat meningkatkan kualitas dan nilai investasi perusahaan-perusahaan yang terdaftar, meningkatkan masuknya dana jangka menengah dan panjang ke pasar, dan meningkatkan stabilitas pasar.

Pernyataan tersebut dikeluarkan saat PM Li memimpin pertemuan Dewan Negara di Beijing pada Senin (22/1), beberapa jam setelah indeks saham acuan di China sebagian besar merosot ke posisi terendah baru.

Kerugian kapitalisasi pasar pada saham-saham China, terutama yang terdaftar di China daratan dan Hong Kong pada tahun ini saja telah melonjak hingga lebih dari USD1 triliun pada tahun ini hingga 22 Januari, menyamai seluruh aksi jual pada tahun 2023, menurut data Bloomberg.

Sebelumnya, indeks Hang Seng Hong Kong tenggelam 3,7 persen pada 17 Januari lalu di mana ini menjadi penurunan terburuk dalam 15 bulan. Penurunan ini karena Alibaba, AIA, Longfor memimpin kerugian pada pertumbuhan China dan data harga rumah yang mengecewakan pasar.

Kondisi itu menjadikan saham-saham acuan di Hong Kong telah kehilangan lebih dari 10 persen di tahun ini dan juga menjadi awal tahun terburuk sejak 2016. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

👍

-THE END-