Note

Jelang Pemilu, Pelaku Pasar Diyakini Bakal Cenderung Wait and See

· Views 51
Jelang Pemilu, Pelaku Pasar Diyakini Bakal Cenderung Wait and See
Jelang Pemilu, Pelaku Pasar Diyakini Bakal Cenderung Wait and See (foto: MNC Media)

IDXChannel - Jelang hari pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 14 Februari 2024 mendatang, pelaku pasar dinilai bakal lebih cenderung menahan diri dan mencermati (wait and see) kondisi di pasar domestik.

Analisa tersebut disampaikan oleh Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, Senin (22/1/2024).

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Pelaku Pasar Diyakini Bakal Cenderung Wait and See IIMS 2024 Digelar Satu Hari setelah Pemilu, Tak Takut Sepi Pengunjung?

"Pelaku pasar masih cenderung wait and see dari momen Pemilu kali ini, sambil berharap agar prosesnya benar-benar bisa berjalan damai dan lancar," ujar Herditya.

Sementara, dari sentimen global, Herditya melihat bakal terjadi peningkatan harga komoditas, seiring memanasnya konflik di wilayah Timur Tengah, mulai dari Israel vs Hammas di Jalur Gaza, Hizbullah Yaman vs Amerika Serikat (AS), hingga konflik Inggris di perairan Laut Merah.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Pelaku Pasar Diyakini Bakal Cenderung Wait and See Pemilu dan Suku Bunga Global Warnai Outlook Pasar Saham RI di 2024

Selain itu, sentimen juga datang dari ekspektasi dari pelaku pasar terhadap potensi berakhirnya era suku bunga tinggi dari The Federal Reserves (The Fed), yang oleh sebagian pihak diyakini bakal segera terjadi.

"Di tengah memanasnya konflik di Laut Merah, ini akan meningkatkan harga komoditas. Lalu, dari sisi lain, adanya ekspektasi dari para investor terhadap akan berakhirnya era suku bunga tinggi dari The Fed. Ini jadi deretan sentimen dari luar (negeri)," tutur Herditya.

Baca Juga:
Jelang Pemilu, Pelaku Pasar Diyakini Bakal Cenderung Wait and See BI Siapkan Uang Tunai Rp260 Triliun untuk Pemilu 2024

Secara teknikal, Herditya juga mencermati bahwa sektor barang konsumen primer dan sektor properti dapat menjadi perhatian pelaku pasar menjelang Pemilu pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Secara teknikal, kami mencermati IDX consumer cyclicals dan IDX properties & real estate dapat dicermati oleh para investor," ungkap Herditya.

Di sisi lain, periode akhir Januari dan awal Februari 2024 ini akan ada rilis laporan keuangan triwulan IV-2023 dari emiten di berbagai sektor.

Hal ini diyakini bakal turut menjadi penentu arah perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara keseluruhan.

Salah satu yang cukup ditunggu oleh pelaku pasar, di antaranya, adalah rilis hasil kinerja keuangan emiten perbankan, di mana empat bank berkapitalisasi jumbo telah dijadwalkan bakal mengumumkan kinerja keuangannya pada akhir Januari 2024 ini.

Keempat emiten perbankan tersebut, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.