Note

Kenapa Tenaga Kerja China Masih Serbu Indonesia?

· Views 26
Kenapa Tenaga Kerja China Masih Serbu Indonesia?
Foto: Ardhi Suryadi
Morowali

Anda mungkin pernah melihat foto atau video di sosial media yang diisi dengan narasi 'tenaga kerja China menyerbu Indonesia'. Itu bukan pepesan kosong, memang kenyataan. Namun apa alasannya?

Salah satu kawasan industri yang sempat disorot lantaran menjadi tujuan tenaga kerja asal China adalah di Morowali. Kebetulan di sana ada kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Menurut Managing Director PT IMIP, Hamid Mina, suka atau tidak kenyataannya adalah China saat ini masih menjadi partner bisnis strategi industri Indonesia. Pasalnya, negara dengan populasi terbanyak tersebut menarik banyak investasi, termasuk teknologi dan sumber daya manusianya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kawasan Industri IMIP merupakan kerjasama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China. Saat ini IMIP sudah diisi oleh 54 perusahaan dan menaungi 80 ribu tenaga kerja lokal serta 11 ribu tenaga kerja China.

"Kita punya TKA itu wara-wiri setiap hari, memegang KITAS (Kartu Izin Tinggal Terbatas) semua. Totalnya ada sekitar 11 ribu TKA. Namun orang gak tahu kalau kita di IMIP ini 54 perusahaan, dan tetap tenaga kerja lokal jauh lebih banyak, sekitar 80 ribu," kata Hamid.

"Dimana mayoritas berasal dari Sulawesi. Angka 80 ribu ini belum dengan kontraktor, bisa sekitar 120 ribu totalnya," lanjutnya saat ditemui media di kawasan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah.

Kenapa Tenaga Kerja China Masih Serbu Indonesia?Pabrik baterai kendaraan listrik digadang-gadang bakal dibangun di kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah Foto: Ardhi Suryadi

Hamid menambahkan, jika harus memilih tentu pihaknya akan memilih pekerja lokal. Sebab yang sudah pasti, gaji tenaga kerja asing jauh lebih tinggi, belum lagi biaya transportasi dan lainnya. Namun memang harus diakui, kompetensi atau kemampuan jadi 'memaksa' perusahaan harus mendatangkan pekerja asing.

"Secara ekonomi bayar TKA mahal. Ngapain kalau gak butuh dan orang Indonesia bisa. Tapi paralel, kita memang menyiapkan alih teknologi ke pekerja lokal. Seperti membuat training dan pendidikan pekerja kita belajar ke China, seperti teknologi HPAL (High Pressure Acid Leaching)," imbuhnya.

HPAL atau High Pressure Acid Leaching merupakan pengolahan dan pemurnian nikel limonit dengan melarutkannya dalam wadah bertekanan atau suhu tinggi (autoclave) dan selanjutnya dilakukan proses ekstraksi dari larutan konsentrat untuk mendapat mineral yang lebih murni, yaitu nikel dan kobalt.

"Yang pasti dari investor tak ada tuntutan merekrut pekerja China. Kalau saya bisa, zero TKA. Ngapain saya bayar mahal-mahal. Namun itu semua butuh waktu, tetapi kita punya komitmen untuk terus mengurangi presentasenya tiap tahun," Hamid menandaskan

IMIP sendiri mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel dan carbon steel. Industri pendukungnya terentang dari coal power plant, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga pelabuhan dan bandara.

Kawasan Industri IMIP merupakan kerjasama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China. Saat ini IMIP sudah diisi oleh 54 perusahaan dan menaungi 80 ribu tenaga kerja lokal serta 11 ribu tenaga kerja China.

Sebelum membangun industri berbasis nikel di Morowali, Tsingshan Group memiliki 3 unit produksi nikel pig iron (npi) dengan kapasitas 2 juta ton dan 3,4 juta ton Stainless Steel.

(ash/eds)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.