Kenali Apa Itu Harga Teoritis Right Issue pada Saham

IDXChannel - Apa itu harga teoritis right issue pada saham. Lewat artikel ini kami akan membahasnya. 

Rights issue, yang merupakan tawaran kepada pemegang saham untuk membeli saham baru, kini menjadi perbincangan di kalangan investor. 

Baca Juga:

Wall Street Dibuka Cerah Terdongkrak Saham Big Cap Semikonduktor

Namun, apa itu harga teoritis rights issue dan bagaimana pengaruhnya terhadap harga saham? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai informasi tepercaya.

Apa Itu Harga Teoritis Right Issue

Rights issue adalah langkah korporasi yang umumnya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar dengan menerbitkan saham baru. 

Baca Juga:

Cermati Saham Pilihan: BBRI, ICBP, Hingga NCKL

Tujuan utama dari rights issue adalah untuk mendapatkan tambahan modal yang berasal dari investor. Namun, seringkali investor dan trader khawatir terkait dengan potensi penurunan harga saham yang mungkin terjadi akibat kondisi harga teoritis rights issue.

Apa Arti Right Issue

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjelaskan bahwa right issue adalah saham yang diterbitkan perusahaan untuk meningkatkan modal usaha. 

Baca Juga:

Saham Nikel Melesat, Efek BYD Bangun Pabrik di RI?

Bahasan lainnya, arti right issue dalam saham merujuk pada penerbitan saham baru yang akan memperbanyak saham yang beredar di pasar. Penerbitan saham ini biasanya lebih diprioritaskan untuk para pemegang saham lama.

Baca Juga:

Pengendali Borong 22,76 Juta Saham AKRA, Gelontor Dana Rp36,47 Miliar

Kenali Apa Itu Harga Teoritis Right Issue pada Saham. (FOTO: MNC MEDIA)

Harga Teoritis Rights Issue

Harga teoritis saham adalah harga yang diterapkan bursa sebagai pedoman tawar menawar atas saham pada saat dimulainya perdagangan pertama di pasar reguler setelah adanya penerbitan saham baru.

Harga ini tercipta ketika harga saham mengalami penyesuaian setelah penerbitan saham baru pada harga kesepakatan tertentu.

Harga teoritis ini mencerminkan bahwa penurunan harga bukan karena adanya penjualan saham secara aktif, melainkan penyesuaian yang terjadi akibat penambahan saham baru dengan strike price di bawah harga pasar. 

Terutama, jika rights issue dilakukan dalam jumlah besar dan harga pelaksanaannya jauh di bawah harga pasar, maka harga teoritisnya kemungkinan akan jauh di bawah harga pasar.

Contoh Right Issue

Contoh right issue adalah ketika Anda memiliki seribu lembar saham di PT ADC. Suatu hari, perusahaan tersebut melakukan right issue dengan rasio 1:4. 

Apabila memenuhi syarat sebagai investor lama, maka Anda berkesempatan membeli saham 4 kali lipat dari yang dimilikinya saat ini, yakni sejumlah 4 ribu lembar.

Rumus Right Issue

Untuk menghitung harga teoritis, tentu kita perlu tahu rumusnya terlebih dahulu. Berikut adalah rumus harga teoritis:

Rumus harga teoritis = (rasio saham lama x harga pasar saat cum date) + (rasio saham baru x harga pelaksanaan) : (rasio saham lama + rasio saham baru)

Keterangan:

Cum date = Tanggal di mana investor masih bisa mendapatkan hak untuk menebus saham baru.

Cara Menghitung Harga Teoritis Right Issue

Contoh perhitungannya mari kita ambil studi kasus nyata dari PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) yang melakukan right issue awal tahun ini. 

Setiap pemegang 100 saham lama BBHI berhak menebus saham baru sebanyak 86 lembar dengan harga pelaksanaan Rp478. 

Sementara itu harga saham BBHI pada saat cum date tanggal 7 Januari 2022, yaitu Rp10.150. Dengan demikian harga teoritis BBHI:

Harga teoritis = (Rp10.150 x 100) + (Rp478 x 86) : (100+86) 

= Rp5.678.

Itulah penjelasan jawaban mengenai apa itu harga teoritis right issue. Semoga informasi ini berguna dan bermanfaat bagi Anda. (MYY)