Sikapi Rencana Perubahan Aturan Modal Minimal, Asuransi Tugu (TUGU) Dinilai Siap
IDXChannel - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), atau Tugu Insurance, angkat bicara terkait rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengubah batasan modal minimal bagi industri asuransi umum di 2026 mendatang.
Jika mengacu pada ketentuan yang ada saat ini, perusahaan asuransi umum wajib memiliki modal minimal sebesar Rp100 miliar untuk dapat beroperasi di Indonesia.
Oleh OJK, batasan ini rencananya bakal dinaikkan hingga mencapai Rp500 miliar untuk 2026 mendatang. Dengan batasan modal yang semakin tinggi, diharapkan pelaku industri asuransi umum lebih kuat dalam menghadapi tantangan yang ada di pasar saat ini.
Bila mengacu pada kondisi industri saat ini, dari 78 perusahaan asuransi umum yang beroperasi, hanya ada 25 perusahaan yang lolos ketentuan tersebut. Sementara, jika mengacu pada 12 perusahaan asuransi umum yang berstatus perusahaan publik (Tbk), hanya ada lima perusahaan yang dapat memenuhi ketentuan itu.
Sementara, pelaku pasar pun menyambut baik rencana OJK tersebut, dengan harapan bila rencana tersebut benar-benar diwujudkan dalam sebuah aturan resmi, maka dapat menciptakan tren konsolidasi di industry asuransi umum.
"Memang (penerapannya) masih 2026. Masih ada waktu tiga tahun. Namun yang perlu digarisbawahi adalah modal bagi industri keuangan itu sangat penting, karena kaitannya dengan risiko. Ini nantinya seperti pada industri perbankan, dan trennya mengarah pada konsolidasi industri," ujar Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Edo Ardiansyah, Jumat (19/1/2024).
Dari 12 perusahaan asuransi umum yang melantai di BEI sebagai perusahaan ‘tbk’, Tugu Insurance (TUGU) terpantau memiliki modal paling tebal. Hingga akhir September 2023, ekuitas TUGU tercatat sebesar Rp10,1 triliun, jauh melampaui pesaingnya.
"Bagi TUGU, dengan modal sampai Rp10 triliun itu 20x dari rencana ketentuan modal minimal, dan 17x dari rata-rata permodalan peers public, yang hanya Rp 613 miliar. Artinya, TUGU sudah sangat siap," tutur Edo.
Selain memiliki modal yang tebal, TUGU juga memiliki kekuatan modal yang solid. Hal ini tercermin dari rasio Risk Based Capital (RBC) TUGU induk yang mencapai 570 persen, jauh lebih tinggi dari yang disyaratkan OJK sebesar 120 persen, dan rata-rata industri asuransi umum yang ada di kisaran 310 persen.
Secara umum, RBC adalah sebuah rasio keuangan yang menunjukkan tingkat kesehatan perusahaan asuransi dalam mengelola berbagai risiko. Semakin tinggi nilai RBC maka semakin sehat perusahaan asuransi tersebut.
"Selain modal yang lebih tebal, dari sisi kecukupannya juga solid, lebih kuat dari peers, ini menjadi katalis positif untuk TUGU dalam menghadapi potensi tren konsolidasi industri dan fokus bukan lagi pada aspek pemenuhan aturan tetapi ke memacu kinerja dan transformasi bisnis menjadi lebih lincah dan efisien," tegas Edo. (TSA)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.