Note

Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Bangkitkan Kekhawatiran Suku Bunga

· Views 43
Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Bangkitkan Kekhawatiran Suku Bunga
Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Bangkitkan Kekhawatiran Suku Bunga. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Rabu (17/1/2024), pasca rilis data penjualan ritel Amerika Serikat yang melebihi ekspektasi. 

Angka tersebut mengurai ekspektasi terhadap Federal Reserve terkait penurunan suku bunga di awal tahun ini.

Baca Juga:
Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Bangkitkan Kekhawatiran Suku Bunga BI Ramal Rupiah Perkasa di 2024, Bagaimana Efek The Fed?

Dow Jones Industrial Average melemah 0,37% menjadi 37.222,34. S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 0,67%, pada 4,734.21, begitu juga Nasdaq Composite turun 0,83%, menjadi 14,820.81 pada bel pembukaan.

Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel bulan Desember naik 0,6% secara bulanan (Month-On-Month/MoM), lebih tinggi dari konsensus yang disurvei Reuters sebesar 0,4% MoM.

Baca Juga:
Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Bangkitkan Kekhawatiran Suku Bunga BI Proyeksi The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Tiga Kali di Semester II-2024

Peningkatan angka penjualan ritel membawa kekhawatiran bahwa target inflasi The Fed di kisaran 2 persen masih sulit tercapai.

Ini tercermin dari peluang penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Maret yang turun menjadi 55%, dari sekitar 60% sebelum data tersebut dirilis, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Baca Juga:
Wall Street Dibuka Melemah, Data Ritel AS Bangkitkan Kekhawatiran Suku Bunga BI Perkirakan Kenaikan Suku Bunga The Fed Telah Berakhir

Sementara itu, mbal hasil obligasi AS bertenor 10-tahun naik lebih dari 4%, membebani saham-saham raksasa seperti Alphabet (GOOGL.O), Amazon.com (AMZN.O), Meta (META.O), yang turun antara 0,6% dan 0,9% dalam perdagangan pra-pasar.

"Bagi The Fed, angka-angka tersebut (penjualan ritel) menimbulkan keraguan lebih lanjut terhadap kemungkinan penurunan suku bunga pertama yang dilakukan pada bulan Maret, kemungkinan penurunan tersebut semakin berkurang," ujar Kepala ekonom di Equiti Capital di London, Stuart Cole, dikutip dari Reuters, Rabu (17/1/2024).

Saat ini pelaku pasar masih menanti data produksi industri pada Desember 2023, yang akan dirilis sebelum pasar dibuka, dan rilis "Beige Book" yang berisi gambaran singkat mengenai perekonomian AS.

Sejumlah pejabat Fed juga diperkirakan akan berbicara pada Rabu. Pernyataan mereka akan menjadi petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga. (NIA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.