Note

Harga Saham DSSA Tembus Rp122 Ribu, Termahal tapi Tidak Likuid

· Views 40
Harga Saham DSSA Tembus Rp122 Ribu, Termahal tapi Tidak Likuid
Harga Saham DSSA Tembus Rp122 Ribu, Termahal tapi Tidak Likuid. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham Grup Sinar Mas PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) ditutup melonjak pada Rabu (17/1/2024), kokoh menjadi saham dengan harga termahal di bursa.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham DSSA melonjak 10,11 persen ke Rp122.475 per saham. Harga saham DSSA menjadi yang tertinggi, di atas saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang dibanderol Rp39.900 per saham dan PT DCI Indonesia Tbk (DCII) Rp39.875 per saham.

Baca Juga:
Harga Saham DSSA Tembus Rp122 Ribu, Termahal tapi Tidak Likuid Bentoel Resmi Delisting, KSEI Batalkan Pendaftaran Saham RMBA

Nilai transaksi perdagangan hanya sebesar Rp661,86 juta. Setali tiga uang, volume perdagangan sangat kecil, yakni 5.600 saham. Frekuensi perdagangan saham DSSA juga hanya 50 kali.

Secara sederhana, apabila volume perdagangan sangat kecil, likuiditas dapat menurun, dan hal ini dapat meningkatkan potensi fluktuasi harga.

Baca Juga:
Harga Saham DSSA Tembus Rp122 Ribu, Termahal tapi Tidak Likuid Listing di BEI Besok, Griptha Putra (GRPH) Masuk Kelompok Saham Syariah

Lebih lanjut, di saham dengan kapitalisasi pasar (market cap) kecil atau likuiditas rendah, transaksi besar bahkan dengan volume kecil dapat memiliki dampak yang lebih besar terhadap harga.

Hal tersebut karena tindakan pembelian atau penjualan besar dapat memanipulasi harga lebih mudah dalam pasar yang kurang likuid.

Baca Juga:
Harga Saham DSSA Tembus Rp122 Ribu, Termahal tapi Tidak Likuid Pengendali Buang 19 Juta Saham TRJA, Tujuan Divestasi

Per 31 Desember 2023, total pemegang saham DSSA hanya 800 orang, dengan total kepemilikan masyarakat non warkat 15,31 persen.

Berkat fluktuasi yang tajam, DSSA masuk dalam radar pantauan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (16/1).

DSSA masuk radar BEI akibat terjadi peningkatan harga saham diluar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA). 

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham DSSA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," tulis surat yang ditandatangani Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Pande Made Kusuma Ari A.

Bursa menyebut, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai DSSA adalah informasi tanggal 5 Januari 2024 yang dipublikasikan melalui website BEI tentang laporan bulanan registrasi aktivitas eksplorasi.

Kantongi Pinjaman

Diwartakan sebelumnya, DSSA mengantongi pinjaman sindikasi dari dua bank senilai USD181,5 juta atau sekitar Rp2,79 triliun (asumsi kurs Jisdor Rp15.414 per USD).

Raihan kredit tersebut ditandai dengan penandatanganan fasilitas pinjaman berjangka antara perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) pada 27 Desember 2023.

"Pada 27 Desember 2023, perseroan menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman berjangka dengan kreditur sindikasi, yang terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk dengan plafon sampai dengan sebesar USD181,5 juta," ungkap Corporate Secretary DSSA, Susan Chandra dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (27/12).

Susan menegaskan, fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aset perseroan. Rencananya, sambung dia, utang itu akan digunakan untuk kebutuhan operasional dan pengembangan usaha perseroan maupun anak usaha DSSA.

"Fasilitas pinjaman ini rencananya akan digunakan untuk membiayai keperluan umum, termasuk untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pengembangan usaha perseroan dan entitas anak," jelasnya. 

DSSA merupakan yang bergerak di bidang penyediaan listrik, pertambangan, teknologi, perdagangan pupuk, real estat dan infrastruktur, dan jasa konstruksi. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.