Note

Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat

· Views 33
Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat
Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Imbal hasil (yield) obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun menguat pada perdagangan Selasa (16/1/2024), kembali di level 4,0524 persen setelah sempat berada di level 3,7 persen pada akhir tahun lalu.

Penguatan ini pasca komentar pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) yang mengindikasikan bank sentral akan menurunkan suku bunga pada tingkat yang lebih lambat dari yang diperkirakan pasar. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat Pelaku Pasar Menanti Arah Kebijakan Suku Bunga The Fed di 2024

 Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat

Komentar terbaru Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan pada hari yang sama bahwa dia yakin The Fed akan mampu menurunkan suku bunga tahun ini selama inflasi tidak pulih atau tetap tinggi.

Baca Juga:
Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat Risalah The Fed Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga di 2024

Namun dia memperingatkan, waktu dan jumlah pemangkasan suku bunga sebenarnya akan bergantung pada data.

“Dengan aktivitas ekonomi dan pasar tenaga kerja dalam kondisi yang baik dan inflasi turun secara bertahap menjadi 2%, saya tidak melihat alasan untuk mengambil tindakan secepat atau memotong secepat di masa lalu,” kata Waller dalam pidatonya di Brookings Institution di Washington.

Baca Juga:
Komentar Pejabat The Fed Bikin Imbal Hasil Obligasi AS Menguat Ada Pemilu hingga Potensi Dovish The Fed, Ini Sektor Saham yang Menarik Dicermati

Imbal hasil Treasury 10-tahun naik hampir 12 basis poin dengan perbandingan imbal hasil 2 tahun naik sekitar 10 basis poin dan diperdagangkan pada 4,228 persen. Sebelumnya, Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun sempat menyentuh 5 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 pada 20 Oktober 2023.

Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS tersebut juga didorong investor yang mulai mempertimbangkan bahwa data yang menunjukkan melemahnya harga produsen mungkin memerlukan penurunan suku bunga.

Indeks harga produsen utama turun sebesar 0,1 persen pada bulan Desember dan cukup mengejutkan pasar yang memperkirakan sedikit kenaikan, sementara harga inti secara tak terduga menahan kenaikan.

Data tersebut menantang hasil IHK yang lebih panas dari sesi sebelumnya, yang memicu beberapa kekhawatiran bahwa tren disinflasi dalam perekonomian AS sedang melambat.

Sekitar 80 persen pasar bersiap untuk penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret, menurut Fund Futures Pricing, karena para pembuat kebijakan harus memilih untuk melunakkan kondisi keuangan sesuai dengan bukti perlambatan inflasi.

Sebagai informasi, The Fed mempertahankan suku bunga pada level 5,25 persen-5,5 persen untuk pertemuan ketiga berturut-turut pada bulan Desember 2023, sejalan dengan ekspektasi namun mengindikasikan penurunan sebesar 75bps pada tahun 2024.

The Fed mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada Rabu (13/12/2023), seperti yang diperkirakan sebagian besar investor.

Para pembuat kebijakan mengatakan bahwa indikator-indikator terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah melambat dan peningkatan lapangan kerja telah meningkat moderat namun tetap kuat dan tingkat pengangguran tetap rendah.

Di samping itu, inflasi AS telah menurun selama setahun terakhir namun tetap tinggi. Bank sentral juga menerbitkan proyeksi baru di mana pertumbuhan PDB diperkirakan lebih tinggi tahun ini (2,6 persen vs 2,1 persen pada proyeksi bulan September), namun sedikit lebih rendah pada tahun 2024 (1,4 persen vs 1,5 persen).

Selain itu, inflasi PCE direvisi lebih rendah pada tahun 2023 (2,8 persen vs 3,3 persen) dan 2024 (2,4 persen vs 2,5 perse). Serta inflasi PCE inti yang terlihat sebesar 3,2 persen pada tahun 2023 (vs 3,7 persen) dan 2,4 persen tahun depan. Sementara, proyeksi pengangguran tetap stabil di 3,8 persen untuk tahun 2023 dan 4,1 persen untuk tahun depan. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.