Note

Laut Merah Terus Bergejolak, Saham Perkapalan TMAS hingga SOCI Lanjut Pesta

· Views 32
Laut Merah Terus Bergejolak, Saham Perkapalan TMAS hingga SOCI Lanjut Pesta
Laut Merah Terus Bergejolak, Saham Perkapalan TMAS hingga SOCI Lanjut Pesta. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Saham-saham emiten jasa angkutan laut atau perkapalan melesat di awal perdagangan Rabu (17/1/2024) seiring terus membaranya situasi di Laut Merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 09.55 WIB, saham PT Temas Tbk (TMAS) melejit 8,94 persen ke Rp196 per saham. Nilai transaksi mencapai Rp22 miliar dan volume 116 juta saham.

Baca Juga:
Laut Merah Terus Bergejolak, Saham Perkapalan TMAS hingga SOCI Lanjut Pesta Deretan Saham Tersengat Cuan saat Laut Merah Memanas

Ini membuat kinerja saham TMAS melesat 23,42 persen dalam sepekan.

Saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) ikut naik 7,14 persen dan membukukan kenaikan 15,38 persen dalam seminggu.

Baca Juga:
Laut Merah Terus Bergejolak, Saham Perkapalan TMAS hingga SOCI Lanjut Pesta Qatar Tangguhkan Pengiriman LNG Melalui Laut Merah

Di bawah TMAS dan BBRM, saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) melompat 3,12. Dalam sepekan, saham pelayaran yang cukup likuid (bersama TMAS) ini tumbuh 15,12 persen.

Selain itu, saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dan PT Soechi Lines Tbk (SOCI) masing-masing menguat 1,52 persen dan 2,15 persen.

Baca Juga:
Laut Merah Terus Bergejolak, Saham Perkapalan TMAS hingga SOCI Lanjut Pesta Begini Dampak Blokade Laut Merah ke Saham Perkapalan

Nama lainnya, saham PT Pelayaran Kurnia Semesta Tbk (KLAS) dan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) terapresiasi 3,53 persen dan 3,28 persen. Sementara, saham PT Pelayaran Nely Dwi Putri Tbk (NELY) terangkat 0,94 persen.

Tidak ketinggalan, saham BESS menghijau 2,68 persen, BSML 1,84 persen, TCPI 1,63 persen, TPMA 1,43 persen, BULL 1,12 persen, WINS 0,96 persen, dan HUMI 0,63 persen.

Laut Merah Mendidih

Kabar terbaru, mengutip Reuters, Rabu (17/1), militer AS melancarkan serangan baru di Yaman pada Selasa (16/1), terhadap rudal balistik anti-kapal di bagian negara yang dikuasai Houthi ketika sebuah rudal menghantam kapal milik Yunani di Laut Merah.

Serangan yang dilakukan oleh milisi Houthi yang bersekutu dengan Iran terhadap kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November telah berdampak pada perusahaan-perusahaan dan mengkhawatirkan negara-negara besar.

Hal tersebut juga merupakan sebuah eskalasi dari perang Israel yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan dengan militan Hamas Palestina di Gaza.

Kelompok Houthi mengatakan mereka bersolidaritas terhadap Palestina dan mengancam akan memperluas serangan hingga mencakup kapal-kapal AS sebagai tanggapan atas serangan Amerika dan Inggris terhadap lokasi mereka di Yaman.

Sebelumnya, masih melansir dari Reuters, sebuah kapal curah berbendera Malta milik Yunani dihantam oleh sebuah rudal saat menuju utara di Laut Merah 76 mil laut barat laut pelabuhan Saleef di Yaman, kata sebuah perusahaan keamanan dan dua sumber kementerian pelayaran Yunani.

Kelompok Houthi Yaman melakukan serangan terhadap kapal Zografia dengan menggunakan rudal angkatan laut, yang mengakibatkan “serangan langsung”, kata juru bicara militer kelompok tersebut Yahya Sarea.

Zografia sedang berlayar dari Vietnam ke Israel dengan 24 awak di dalamnya dan tidak membawa muatan ketika diserang, kata salah satu sumber Yunani.

“Tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan materiil,” imbuh sumber tersebut. Kapal itu masih berlayar tetapi mungkin akan dialihkan rutenya untuk pemeriksaan keamanan.

Sementara, merespons kekhawatiran, operator pelayaran Jepang Nippon Yusen, juga dikenal sebagai NYK Line, menginstruksikan kapalnya yang melakukan navigasi di dekat Laut Merah untuk menunggu di perairan yang aman dan sedang mempertimbangkan perubahan rute.

Namun, raksasa pelayaran Maersk mengirim dua kapal kontainer melalui Laut Merah membawa barang untuk militer dan pemerintah AS.

Kapal kontainer telah berhenti sejenak atau mengalihkan rute dari Laut Merah yang mengarah ke Terusan Suez, jalur angkutan tercepat dari Asia ke Eropa. Banyak kapal terpaksa berlayar mengelilingi Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

Sekitar 12 persen lalu lintas pelayaran dunia mengakses Terusan Suez melalui Laut Merah.

Menurut Reuters, Otoritas Terusan Suez Mesir meremehkan gangguan yang terjadi, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penangguhan transit melalui terusan oleh perusahaan bersifat “sementara” dan lalu lintas melalui terusan tersebut “berjalan seperti normal.”

Lebih lanjut, menurut Wall Street Journal, perusahaan minyak asal Inggris Shell telah menangguhkan semua pengiriman melalui Laut Merah tanpa batas waktu yang ditentukan setelah serangan AS dan Inggris memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut,

Sementara, perusahaan minyak AS Chevron, mengatakan pihaknya mempertahankan rute pengirimannya melalui Laut Merah.

Kelompok kapal tanker Rusia Sovcomflot juga mempertimbangkan rute alternatif jika krisis meningkat, kantor berita TASS melaporkan.

Dampak

Menyitir The Guardian, Selasa (16/1), lalu lintas melalui Laut Merah menurun sejak serangan pertama Houthi pada 17 November 2023.

Analisis dari lembaga ekonomi Jerman IfW Kiel menemukan, jumlah kontainer yang melewati selat tersebut turun sebesar 60 persen pada Desember.

Bloomberg melaporkan pada Selasa, 114 kapal telah melewati selat Bab el-Mandeb beberapa hari setelah serangan. Jumlah ini turun dari 131 pada minggu lalu, dan 272 pada bulan lalu.

Dampaknya sudah terasa pada biaya kargo. Biaya rata-rata pengiriman kontainer berukuran 40 kaki dari satu lokasi ke lokasi lain meningkat dari USD4.300 pada akhir pekan lalu menjadi USD5.650 pada Selasa. Sebulan yang lalu, tarif pengiriman ini sebesar USD1.875.

Kepala kebijakan perdagangan di Kamar Dagang Inggris, William Bain, mengatakan, “Gangguan ini masih belum ada tanda-tanda akan berakhir, sehingga hal ini merupakan tantangan yang signifikan, terutama jika digabungkan dengan tantangan global lainnya yang dihadapi para pedagang.

“Ketika kenaikan harga pengiriman berdampak pada biaya bisnis, dan semakin parahnya gangguan rantai pasokan, hal ini hampir pasti akan menambah tekanan pada inflasi.” (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.