Note

Saham Tesla Lenyap Rp 1.461 T Gegara Permintaan Mobil Listrik Merosot

· Views 29
Saham Tesla Lenyap Rp 1.461 T Gegara Permintaan Mobil Listrik Merosot
Foto: Tesla.
Jakarta

Produsen mobil listrik (EV), Tesla, memulai 2024 sebagai tahun terburuk sepanjang sejarah. Penurunan disebut terjadi karena segelintir isu negatif serta melambatnya pertumbuhan permintaan mobil listrik global, khususnya di Amerika Serikat.

"Kekhawatiran utama investor terhadap Tesla adalah pertumbuhannya yang stagnan. Penurunan harga di China hanya memperparah kekhawatiran tersebut karena mulai terlihat seperti perlombaan menuju titik terbawah industri EV mengingat persaingan yang intens di pasar tersebut," kata analis Cowen Jeffrey Osborne dikutip dari South China Morning Post, Senin (15/1/2024).

Pukulan terhadap kapitalisasi pasar Tesla pada 2024 disebut sebagai yang terbesar sejak perusahaan tersebut melantai di bursa saham pada 2010. Secara persentase, saham tesla menurun 12% pada awal Januari. Hal ini adalah yang terburuk bagi perusahaan itu sejak 2016. Kala itu, saham Tesla turun 14% selama sembilan hari. Peluang bagi Tesla untuk bisa bermanuver dalam waktu dekat pun dinilai tidak terlihat bagus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tesla diketahui secara agresif memangkas harga mobilnya sejak awal 2023 untuk meningkatkan permintaan. Namun, yang terjadi justru adalah pengikisan margin keuntungan yang jumlahnya dulu sangat besar. Margin kotor otomotif Tesla di kuartal III-2023 turun menjadi 16,3% dari 27,9%., tekanan pun semakin meningkat karena kenaikan gaji pekerja di pabrik Tesla di Amerika Serikat.

"Kita sedang mengalami penurunan siklus untuk EV, tetapi dinamika persaingan memperparah tekanan siklus ini," kata Chief Investment Officer Spear Invest, Ivana Delevska. "Pemotongan harga dan penurunan margin semuanya merupakan fungsi dari dinamika persaingan yang tidak menguntungkan ini," sambungnya.

Situasi Tesla juga diperparah konflik yang terjadi di Laut Merah. Menurut seorang sumber, Tesla harus menangguhkan produksi pabriknya selama 13 hari, mulai 29 Januari sampai 11 Februari, di Jerman karena serangan milisi Houthi terhadap sejumlah perusahaan perkapalan global.

Tesla pun sebenarnya sudah memperingatkan perlambatan permintaan kendaran listrik global dalam laporan pendapatan kuartal III-2023 yang dirilis pada Oktober. Setelah mengumumkan hal tersebut, para pembuat dan pemasok mobil listrik di seluruh dunia ikut serta dalam perkiraan Tesla. Banyak produsen mobil listrik yang membatalkan rencana ekspansi perusahaan.

Pada awal Januari, Tesla melaporkan jumlah pengiriman mobil listrik pada kuartal IV-2023. Meski kinerja Tesla lebih baik dari perkiraan, para analis menempatkan Tesla ditempatkan di belakang BYD Co asal China sebagai perusahaan dengan penjualan mobil listrik terbanyak di dunia. Hal ini menjadi pukulan keras bagi investor Tesla. Sebab pada 2022, saham Tesla masuk dalam 8 saham terbaik di S&P 500. Namun pada 2024, saham Tesla menjadi salah satu dari 8 saham terburuk.

Sebagai pemilik, Elon Musk juga mengalami pukulan telak. Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan orang terkaya di dunia itu tahun ini menyusut US$ 23 miliar atau Rp 357 triliun. Posisinya bisa disalip oleh Founder & Executive Chairman Amazon, Jeff Bezos, yang kekayaannya semakin mendekat dengan total US$ 179 miliar atau Rp 2.782 triliun. Sementara total kekayaan Elon Musk saat ini sekitar US$206 miliar atau Rp 3.202 triliun.

Sebagian besar kekayaan bersih Elon Musk berasal dari 13% sahamnya atau 304 juta opsi saham di Tesla. Ia juga memiliki sekitar 42% saham di Space Exploration Technologies yang memiliki valuasi sekitar US$ 53 miliar atau Rp 832 triliun.

Kendati demikian, Tesla masih menjadi pemain kunci dalam upaya melakukan transisi dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik. Pasalnya, perusahaan itu jauh lebih maju dari berbagai pesaingnya. BYD Co memang telah melampaui Tesla dari jumlah penjualan kendaraan listrik, tapi masih tertinggal dari segi pendapatan dan keuntungan.

Selain itu, BYD juga tidak menjual mobil di AS. Pasar mobil listrik di AS masih dipimpin oleh Tesla. Tesla adalah salah satu perusahaan mobil dengan jumlah investor saham yang terbanyak. Namun, hal itu juga yang membuat Tesla rentan terhadap berita negatif. Itulah sebabnya banyak pendukung Tesla berpendapat perusahaan itu tidak boleh dibandingkan dengan perusahaan mobil biasa.

Bagi mereka, nilai sebenarnya dari Tesla terletak pada masa depan dan harapan perusahaan tersebut mampu mengembangkan kendaraan pertama yang benar-benar dapat mengemudi sendiri. Yang jadi persoalan, sebagian besar ahli mengatakan bahwa teknologi itu membutuhkan waktu beberapa dekade lagi untuk bisa tercapai.

"Tesla belum mampu memenuhi janji mengemudi otonom sepenuhnya dan AI, yang sudah tertanam dalam penilaian (terhadap valuasi sahamnya). Menjadi sekadar pabrikan otomotif tidak akan menghasilkan valuasi sebesar US$750 miliar," pungkas Chief Investment Officer Spear Invest, Ivana Delevska.

(rir/rir)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.