Harga Minyak Menggeliat, Pasar Cermati Serangan Houthi ke Jet Tempur AS

IDXChannel - Harga Minyak kembali mengalami kenaikan pada perdagangan awal pekan, Senin (15/1/2024).

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melonjak lebih dari 0,22 persen di level USD72,83 per barel dan minyak mentah Brent naik 0,29 persen di level USD78,5 per barel per pukul 11.22 WIB.

Baca Juga:

Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi

Dalam sepekan, harga minyak WTI sudah menguat 2,92 persen dan harga minyak Brent naik 3,12 persen.

Penguatan harga minyak memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena krisis geopolitik yang semakin mendalam di Timur Tengah memberikan peningkatan risiko pada harga minyak. 

Baca Juga:

Market Cap Hangus Rp300 Triliun, Saham BREN Makin Jauhi BBCA

Harga minyak juga naik untuk sesi ketiga berturut-turut karena serangan udara dan laut oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris dalam upaya menghentikan pemberontak Houthi di Yaman. Dilaporkan sebelumnya pemberontak Houthi menyerang kapal-kapal di Laut Merah memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan.

Berkat Konflik Houthi-AS

Baca Juga:

Harga Gas Alam Terjun 5 Persen di Awal Pekan

Kelompok militan Houthi asal Yaman menembakkan rudal ke arah kapal perang AS di Laut Merah pada Minggu (15/1). Dalam kondisi tersebut, jet tempur AS berhasil mencegah serangan ini.

Melansir AP, ini merupakan aksi balasan setelah militer AS dan sekutunya menyerang basis Houthi di Yaman pekan lalu. Kelompok militan tersebut menargetkan kapal-kapal di Laut Merah sejak akhir 2023.

Houthi mengatakan serangannya terhadap kapal-kapal di Laut Merah merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan Palestina. Mereka khususnya mengincar kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel.

AS membentuk Operasi Penjaga Perdamaian untuk menangkal ancaman Houthi di Laut Merah. Akibat peningkatan ketegangan, banyak kapal menghindari perairan tersebut.

Laut Merah merupakan jalur pelayaran penting yang menghubungkan Asia dan Timur tengah dengan Eropa dan Amerika Utara. Terusan Suez terletak di bagian utara perairan tersebut.

Serangan terbaru Houthi menargetkan USS Laboon, kapal perusak kelas Arleigh Burke yang beroperasi di bagian selatan Laut Merah, kata Komando Pusat  AS dalam sebuah pernyataan.

Rudal itu datang dari dekat Hodeida, kota pelabuhan yang dikuasai Houthi.

“Sebuah rudal jelajah anti-kapal ditembakkan dari wilayah militan Houthi di Yaman menuju USS Laboon,” kata Komando Pusat AS.

 “Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan," lanjut pihak militer AS.

Pada Jumat, serangan yang dipimpin AS menghantam 28 lokasi dan menyerang lebih dari 60 sasaran dengan rudal jelajah dan bom yang diluncurkan oleh jet tempur, kapal perang, dan kapal selam. Sehari setelahnya, pasukan AS menyerang infrastruktur radar Houthi.

Imbas dari konflik yang terus membara, beberapa kapal tanker mengalihkan rute pada Jumat setelah serangan tersebut, sementara milisi Houthi mengancam akan memberikan “respon yang kuat dan efektif” terhadap AS pada Minggu.

Harga minyak juga sempat terdorong imbas konflik di Libya. Para pengunjuk rasa di negara tersebut mengancam akan menutup dua fasilitas minyak dan gas lagi setelah menutup ladang Sharara pekan lalu, yang mengakibatkan hilangnya pasokan 300.000 barel minyak per hari dari pasar.

Sementara itu, peningkatan produksi minyak di negara-negara non-OPEC, khususnya AS, dan ketidakpastian permintaan di negara importir minyak mentah utama China terus membebani harga minyak. (ADF)