Note

Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi

· Views 33
Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi
Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Saham-saham emiten jasa angkutan laut atau perkapalan menguat di awal perdagangan Senin (15/1/2024) di tengah masih memanasnya situasi di Laut Merah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), 09.42 WIB, saham PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memimpin kenaikan sebesar 5,62 persen ke Rp376 per saham.

Baca Juga:
Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi Laut Merah Semakin Memanas, Produksi Volvo dan Tesla Terganggu

Dengan ini, saham SMDR sudah naik 4 hari beruntun. Dalam sepekan, saham tersebut menguat 4,49 persen dan dalam sebulan melonjak 29,17 persen.

Saham SMDR sedang dalam tren menguat jangka pendek sejak 19 Desember 2023 dan mencoba menguji level resistance terdekat di kisaran 380-382 dengan level support terdekat di 358.

Baca Juga:
Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi China Peringatkan Dampak Krisis Laut Merah terhadap Rantai Pasok Global

Saham PT Pelayaran Kurnia Semesta Tbk (KLAS) juga naik 6,17 persen dan PT Temas Tbk (TMAS) melompat 3,70 persen.

Lebih lanjut, saham PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) dan PT Pelayaran Nely Dwi Putri Tbk (NELY) juga masing-masing naik 3,42 persen dan 2,86 persen.

Baca Juga:
Laut Merah Terus Membara, Saham Kapal SMDR hingga TMAS Melesat Lagi Khawatir Gangguan Berkepanjangan di Laut Merah, Tarif Kontainer Meroket 

Tidak hanya itu, saham PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) terapresiasi 1,43 persen, sedangkan saham PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) terangkat 1,43 persen dan 2,94 persen.

Kemudian, saham SOCI naik 2,20 persen, BULL 1,71 persen, TCPI 1,63  persen, LEAD 1,61 persen, TPMA 1,44 persen, WINS 1,02 persen, BSML 0,65 persen, hingga HUMI 0,65 persen.

Para trader bertaruh, gangguan yang berkepanjangan terhadap rute utama dapat meningkatkan ongkos logistik laut.

Menurut Reuters, serangan militan Houthi Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah mengganggu perdagangan maritim melalui Terusan Suez, dan beberapa kapal mengubah rutenya ke rute Timur-Barat yang lebih panjang melalui ujung selatan Afrika.

Ratusan kapal besar mengubah rute di sekitar ujung selatan Afrika, rute yang lebih panjang sehingga membutuhkan 10-14 hari perjalanan tambahan, untuk menghindari serangan drone dan rudal oleh Houthi Yaman yang turut menaikkan harga minyak dan tarif angkutan (freight rates).

Mengutip The Guardian, ketegangan masih tinggi di Timur Tengah pada Minggu (14/1), ketika para pemimpin Barat, Houthi dan sekutu mereka memperingatkan kemungkinan tindakan lebih lanjut setelah pemboman AS-Inggris di daerah yang dikuasai pemberontak di Yaman tersebut pada Jumat pekan lalu.

Ketika kabar awal dari AS menunjukkan hanya sekitar seperempat dari kemampuan serangan rudal dan drone Houthi yang telah dihancurkan, muncul laporan tentang dua kapal yang mencoba mengancam sebuah kapal dagang di Laut Merah bagian selatan.

Seorang pendukung Houthi mengatakan pada Minggu, serangan kelompok tersebut terhadap kapal dagang yang melintasi jalur perairan sibuk di selatan Terusan Suez akan terus berlanjut “karena mereka berperang dengan Israel”.

Disrupsi Berbulan-bulan

Sementara, melansir dari Financial Times (FT), Kamis (11/1) lalu, bos raksasa pelayaran AP Møller-Maersk telah memperingatkan, diperlukan waktu berbulan-bulan untuk membuka kembali rute perdagangan Laut Merah, sehingga berisiko terkena dampak ekonomi dan inflasi terhadap perekonomian global, perusahaan dan konsumen.

CEO Maersk, Vincent Clerc, mengatakan kepada Financial Times pada Kamis, penutupan Laut Merah bagi sebagian besar pengiriman kontainer setelah serangkaian serangan dari militan Houthi di Yaman adalah tindakan yang “brutal dan dramatis”.

Dia menambahkan “tidak ada pemenang” akibat situasi ini, yang memaksa kapal-kapal mengambil rute memutar yang panjang dan mahal di sekitar Afrika Selatan.

“Tidak jelas bagi kami apakah yang kami bicarakan adalah membangun kembali jalur yang aman ke Laut Merah dalam hitungan hari, minggu, atau bulan . . . Hal ini berpotensi menimbulkan konsekuensi yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan global,” ungkapnya kepada FT.

Sebuah kapal Maersk diserang pada pertengahan Desember 2023, menyebabkan perusahaan Denmark tersebut menunda perjalanan melalui Laut Merah, yang menjadi penghubung penting antara Asia dan Eropa.

Maersk ini memulai kembali perjalanannya beberapa hari kemudian setelah koalisi militer pimpinan AS mencoba menciptakan jalur yang aman, tetapi mereka mengalami serangan lebih lanjut pada akhir Desember.

Pekan lalu, Maersk mengatakan akan mengalihkan kapal-kapal dari Laut Merah ke sekitar Afrika untuk beberapa waktu ke depan.

Beban bahan bakar Maersk akan menjadi 50 persen lebih tinggi karena kapal-kapal mengambil rute yang lebih panjang.

Clerc bilang, jika tidak diselesaikan, kapal-kapal akan segera keluar dari posisinya, sehingga mengancam logistik dan rantai pasokan global.

Menurut Reuters, Jumat (12/1), tarif pengiriman peti kemas untuk rute-rute perdagangan global utama telah melonjak minggu lalu, seiring dengan serangan udara AS dan Inggris terhadap Yaman yang memicu kekhawatiran akan gangguan berkepanjangan terhadap perdagangan global di Laut Merah.

Sebagian besar kapal kontainer sudah menghindari Terusan Suez, jalan pintas antara Asia dan Eropa yang menangani 12 persen perdagangan global.

Kini, militer AS dan Inggris telah menyarankan semua kapal untuk menjauhi zona konflik. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa tarif kapal tanker minyak dan kapal curah yang mengangkut komoditas penting akan melonjak, sehingga meningkatkan risiko babak baru inflasi global.

“Semakin lama krisis ini berlangsung, semakin besar gangguan yang ditimbulkan terhadap pengiriman angkutan laut ke seluruh dunia dan biaya akan terus meningkat,” kata Peter Sand, kepala analis platform pengangkutan Xeneta, pada Jumat (12/1), dikutip Reuters.

Para pemain utama di industri pelayaran laut yang menangani lebih dari 90 persen perdagangan global bersiap menghadapi gejolak yang memicu kenaikan biaya selama berbulan-bulan ke depan. (ADF)

 

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.