Harga Minyak Naik, Saham Migas APEX-MEDC Cs Melesat

IDXChannel - Saham emiten minyak & gas (migas) melesat pada sesi I perdagangan Jumat (12/1/2024) seiring melonjaknya harga minyak mentah dunia.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.47 WIB, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memimpin kenaikan dengan persentase 5,82 persen ke Rp200 per saham.

Baca Juga:

Lima Saham IPO Jadi Pecundang, Ada yang ARB 25 Persen

Di bawah APEX, saham PT Elnusa Tbk (ELSA) turut naik 3,06 persen di level Rp404 per saham. Ada juga saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 1,65 persen di level Rp246 per saham.

Saham PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC) juga menghijau 2,87 persen di level Rp1.255 per saham. Sementara saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menguat 0,97 persen di level Rp1.560 per saham. Ada juga saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) yang melejit 5,22 persen dan saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) yang terangkat 1,98 persen.

Baca Juga:

Harga Minyak Menguat 2 Persen, Imbas Ketegangan di Timur Tengah

Sebelumnya, harga minyak kembali mengalami lonjakan pada perdagangan jelang akhir pekan ini.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) melonjak lebih dari 2 persen di level USD73,68 per barel dan minyak mentah Brent naik di level USD79 per barel.

Baca Juga:

Pemegang Saham Restui XL Axiata (EXCL) Ubah Kegiatan Usaha dan Susunan Komisaris

Kenaikan harga minyak memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena krisis geopolitik yang semakin mendalam di Timur Tengah memberikan peningkatan risiko pada harga minyak. 

Harga minyak sempat melemah dalam perdagangan intraday pada Kamis (11/1) setelah rilis data inflasi AS dan laporan permintaan impor minyak China kepada Arab Saudi yang lebih sedikit.

Pada Kamis (11/1) Bloomberg melaporkan bahwa Iran telah menangkap sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Oman sebagai tanggapan atas perselisihan terkait sanksi tahun lalu ketika Amerika Serikat (AS) menyita sebuah kapal tanker Iran. 

Koalisi pimpinan AS juga melancarkan beberapa serangan terhadap sasaran Houthi di Yaman ketika kelompok pemberontak tersebut terus mengganggu perdagangan di Laut Merah. 

Hendriko Gani, Investment Analyst di Stockbit Sekuritas menyebutkan, serangan AS ke Houthi dan penyitaan kapal tanker oleh Iran memberikan sinyal bahwa konflik di Timur Tengah telah meningkat ke level yang lebih tinggi.

“Per November 2023, Iran merupakan produsen terbesar ke-8 di dunia dengan produksi sebesar 3,12 juta barel/hari, setara dengan 3 persen produksi global, sehingga keikutsertaan Iran dalam eskalasi konflik di Timur Tengah berpotensi mendisrupsi rantai pasokan minyak global,” ujarnya dalam catatan tertulis dikutip Jumat (12/1).

Harga minyak bisa menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan setelah pada awal pekan sempat turun tajam pasca Arab Saudi memangkas harga jual minyak produksinya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Arab Saudi telah mengumumkan penurunan harga jual resmi (OSP) minyak mentah utama Arab Light untuk Asia pada Februari sebesar USD2 menjadi USD1,50 per barel di atas harga acuan ke level terendah dalam 27 bulan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.