Note

Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish

· Views 34
Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish
Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish. (Foto: Reuters)

IDXChannel - Bursa saham Asia dibuka beragam pada perdagangan Jumat (12/1/2024). Sehari sebelumnya, sejumlah indeks utama Asia naik seiring pasar menanti data inflasi Amerika Serikat (AS).

Indeks KOSPI Korea Selatan, Indeks Shanghai Composite China, Hang Seng Hong Kong, hingga Indeks ASX 200 Australia kompak terpuruk.

Baca Juga:
Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish Saham Diamond Citra Propertindo (DADA) Masuk Radar UMA BEI

Pada pukul 09.00 WIB, Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,27 persen di level 2.533. Pada saat bersamaan Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,16 persen di level 16.327.

Sementara indeks Shanghai Composite China naik 0,24 persen di level 2.893. Indeks ASX 200 di Australia melemah 0,17 persen di level 7.493. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish Gelar Public Expose 2024, Produsen Sepeda dan Motor Listrik United Tawarkan 25 Persen Saham

Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish

Di saat yang sama, indeks Nikkei 225 melanjutkan penguatan, melonjak 1,13 persen di level 35.444 pada hari ini. Indeks bursa Jepang ini melanjutkan penguatan mencapai level tertinggi dalam hampir 34 tahun pada perdagangan Rabu (10/1). Di sesi sebelumnya, Nikkei ditutup menguat 1,77 persen pada kenaikan hari ketiga berturut-turut minggu ini, ditutup pada level tertinggi dalam hampir 34 tahun di 35.049.  Indeks Topix yang lebih luas juga naik 0,38 persen menjadi 2.493 dan sempat mencapai level terkuat sejak September 2023.

Baca Juga:
Bursa Asia Mixed usai Rilis Inflasi AS, Nikkei 225 Pertahankan Tren Bullish Banyak Saham IPO Boncos, OJK Siapkan Manuver

Sementara Yen melemah 0,9 persen terhadap dolar AS semalam setelah data inflasi AS dirilis dan berada di sekitar 145,52 selama jam perdagangan Asia.

Saham-saham Jepang juga mendapat dorongan dari kinerja optimis di Wall Street seiring dengan menguatnya saham-saham mega caps.

Saham di China sedikit rebound, sementara saham Hong Kong melonjak setelah penurunan tujuh sesi berturut-turut karena investor banyak mengalihkan investasi di tengah suasana hati-hati dalam pemulihan ekonomi China.

Namun secara keseluruhan, sentimen investor masih lemah menjelang data perdagangan, inflasi dan kredit dalam beberapa hari mendatang yang akan mengukur kekuatan pemulihan China.

Pasar saham China dan Hong Kong berada dalam kelesuan selama empat tahun terakhir sejak krisis pandemi ini ditambah dengan meningkatnya risiko deflasi yang ditimbulkan pada perekonomian negeri Tirai Bambu imbas terus melemahnya pasar properti dalam dua tahun terakhir.

Meskipun masih ada risiko spiral deflasi yang mengakar, korupsi yang terus berlanjut, dan pembatasan peraturan di sektor swasta dan publik China yang membuat takut investor asing, terdapat beberapa tanda prospek cerah ekonomi China.

Terlihat dari PMI Non-Manufaktur resmi NBS dan PMI Jasa Caixin untuk bulan Desember menunjukkan sedikit peningkatan pertumbuhan dalam aktivitas jasa pada periode yang sama. Sementara pesanan baru tumbuh paling tinggi dalam tujuh bulan berdasarkan laporan yang disusun oleh Caixin.

Kedua, Indeks Impuls Kredit Bloomberg untuk China, yang merupakan ukuran pertumbuhan kredit/likuiditas, berada pada lintasan kenaikan yang lambat sejak Juli 2023 (24,10 pada bulan Juli menjadi 25,97 pada November 2023).

Dari Tanah Air, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,52 persen pada waktu yang sama di level 7.258. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,1 persen ke level 7.219 pada Kamis (11/1).

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup mixed atau bervariasi pada perdagangan Kamis (11/1/2024) waktu setempat. Pergerakan bursa saham AS tersengat sentimen rilis data inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan dan tanda-tanda kekuatan pasar tenaga kerja melemah.

Tingkat inflasi tahunan di AS naik menjadi 3,4 persen pada bulan Desember 2023 dari level terendah dalam lima bulan sebesar 3,1 persen pada bulan November. Angka ini juga lebih tinggi dari perkiraan pasar sebesar 3,2 persen, karena harga energi turun lebih lambat.

Kedua hal tersebut mengurangi harapan penurunan suku bunga lebih awal oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) tahun ini. Namun, penurunan imbal hasil obligasi pemerintah membuat penurunan tetap terkendali.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 15,29 poin, atau 0,04 persen, menjadi 37.711,02. S&P 500 kehilangan 3,21 poin, atau 0,07 persen, pada 4,780.24 dan Nasdaq Composite hanya naik 0,54 poin, pada 14,970.19. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.