Note

Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG

· Views 31
Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG
Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG (foto: MNC media)

IDXChannel - Empat saham milik Grup Barito kembali mengalami tekanan jual pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (11/1).

Keempatnya meliputi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO).

Baca Juga:
Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG Saham-Saham Grup Barito Berguguran, Analis: Ada Aksi Profit Taking

Tiga dari saham tersebut, yaitu BREN, TPIA, dan BRPT bahkan terpantau menjadi pemberat (laggard) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,1 persen menuju 7.219,96.

Pelemahan tipis ini terjaga dengan adanya penguatan saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), demikian berdasarkan statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/1/2023)

Baca Juga:
Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG Terapkan Kinerja Berkelanjutan, Pemerintah Apresiasi Barito Renewable (BREN)

BREN jatuh 11,01 persen di Rp5.050, menjadi pemberat 24,24 poin atas penurunan indeks. Selanjutnya TPIA dan BRPT masing-masing turun 7,25 persen dan 4,93 persen. Keduanya membebani indeks 9,24 poin dan 3,57 poin. 

Sedangkan penguatan datang dari AMMN naik 5,8 persen di Rp7.300, GOTO menguat 4,6 persen di Rp91, dan BBRI tumbuh 0,88 persen di Rp5.750. Ketiganya masing-masing menahan kejatuhan indeks dengan menyumbang penguatan 12,37 poin, 8,48 poin, dan 5,82 poin.

Baca Juga:
Tiga Saham Grup Barito Kembali Berjatuhan, Jadi Beban IHSG Saham Prajogo Pangestu, Barito Pacific (BRPT), Masuk Radar UMA BEI

"Perihal sebagai pemberat IHSG, kami memperkirakan BREN yang berpotensi menjadi pemberat dengan saat ini menjadi emiten nomor tiga dengan market cap terbesar setelah BBCA dan BBRI," ujar Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, kepada IDX Channel, Kamis (11/1/2024).

Senada, Technical Analyst dan Founder WH Project, William Hartanto, juga menyebut bahwa secara teknikal saham-saham Barito masih berada dalam fase downtrend.

"Bisa (membebani), memang karena market capsnya besar sehingga jadi pemberat dan pendorong kalau lagi naik," ujar William.

Pada penutupan Kamis (11/1/2024), IHSG secara teknikal masih tertahan di area oversold, berdasarkan indikator Stochastic RSI. Istilah oversold merujuk pada kondisi saat tekanan jual telah berlangsung secara terus-menerus.

Menurut riset Phintraco Sekuritas, level support IHSG berada di area 7.150, dengan pivot level di 7.220. Adapun resistance berada di Rp7.300.

"Selama IHSG bertahan di atas MA 20 (Moving Average), maka indeks menjaga peluang bullish continuation," tulis Phintraco Sekuritas, dalam riset tersebut.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.