Mengenal Day Trading Saham, Strategi Raup Cuan Maksimal dalam Waktu Singkat

IDXChannel—Mari mengenal day trading saham. Day trading adalah strategi jual beli saham dalam rentang waktu yang cukup singkat, yakni harian. Biasanya, trader harian membeli saham pada pagi hari, lalu menjualnya pada hari itu juga. 

Rentang waktu day trading bisa mencapai satu hari perdagangan, namun tidak jarang pula trader membeli dan menjual sahamnya dalam sesi perdagangan pertama. Ada pula yang menjual saham dalam hitungan menit jika harga naik dalam waktu singkat. 

Baca Juga:

Trading Apakah Termasuk Investasi: Pahami 5 Perbedaannya, Kamu Trader atau Investor?

Day trading memanfaatkan momentum fluktuasi harga saham yang terjadi dalam satu hari perdagangan untuk mendapatkan keuntungan. Karena kenaikan harga saham tidak setiap saat drastis, maka umumnya day trader menggunakan modal besar. 

Bagi day trader, kenaikan harga 1-3% sudah tergolong sangat menguntungkan. Lain halnya dengan swing trader yang menargetkan keuntungan yang relatif lebih besar, yaitu setidaknya belasan persen, dan jika bisa hingga puluhan persen dalam beberapa bulan. 

Baca Juga:

4 Tipe-Tipe Trader Saham: Rentang Waktu Trading dan Bedanya dengan Investor

Mengambil contoh dengan saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang hari ini (10/1) harganya naik 1,72%, jika trader membeli 100 lot ABMM di harga pembukaan Rp3.490/saham. Maka jika ia menjual saat pasar ditutup, ia bisa mendapatkan keuntungan capital gain hingga 1,72%. 

Dengan modal Rp34,9 juta untuk pembelian 100 lot, ia bisa mendapatkan keuntungan maksimal Rp600.000 dari trading hariannya. Sebab harga penutupan ABMM mencapai Rp3.550/saham. 

Baca Juga:

Apa Itu Trading Halt? Simak Penjelasan dan Dampaknya

Day trader bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi jika harga saham breakout menembus resistance dan naik hingga puluhan persen. 

Kenaikan harga hingga puluhan persen biasanya terjadi jika ada berita positif tentang emiten terkait, bisa tentang laporan laba bersih yang melonjak drastis, penjualan meningkat drastis, atau tentang potensi peluang proyek bernilai tinggi di masa mendatang. 

Day trading memang menjadi opsi bagi sebagian trader yang menginginkan keuntungan maksimal dalam waktu singkat. Namun risikonya pun besar, sebab pergerakan harga dalam satu sesi perdagangan bisa berubah dengan cepat. Trader berpotensi untung dan rugi besar dalam satu waktu.

Selain itu, day trading akan menelan biaya penyelesaian yang lebih besar pula dibanding swing trading. Day trader memang bisa meraup banyak keuntungan, namun jika dalam sehari trader melakukan beberapa kali trading, otomatis akan ada beberapa biaya penyelesaian yang harus dipotong oleh sekuritas. 

Seorang day trader profesional lihai membaca pergerakan harga secara tekninal. Mereka juga menerapkan strategi trading yang cermat. Biasanya, trader mulai membeli saham tak lama setelah pembukaan sesi perdagangan. 

Mengutip Ajaib (10/1), berikut ini adalah beberapa strategi day trading yang umum digunakan:

• Scalping, yaitu membuat banyak keuntungan kecil pada perubahan harga sesaat yang terjadi selama satu hari
• Range trading, yaitu mengandalkan level support dan resistance yang telah ditentukan untuk menentukan keputusan jual beli saham
• News-based trading, yaitu memanfaatkan peluang dari volatilitas tinggi karena sebuah berita atau pengumuman terjadwal atas suatu emiten
• High frequency trading, yaitu mengandalkan algoritma canggih untuk mengeksploitasi inefiensi pasar kecil atau jangka pendek 

Scalping dan news-based trading kerap terjadi di Indonesia. Ketika ada kabar baik dari suatu emiten dan investor big money mulai masuk pada suatu saham, biasanya trader ritel akan ikut berbondong-bondong masuk. 

Itulah penjelasan singkat untuk mengenal day trading saham yang kerap dilakukan para trader Indonesia. (NKK)