Note

Susul MKNT, Saham SBAT Sentuh Rp2 Perak usai Anjlok 33 Persen

· Views 27
Susul MKNT, Saham SBAT Sentuh Rp2 Perak usai Anjlok 33 Persen
Susul MKNT, Saham SBAT Sentuh Rp2 Perak usai Anjlok 33 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham emiten tekstil PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) terjun bebas dan menjadi salah satu saham dengan harga terendah pada Rabu (10/1/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SBAT anjlok 33,33 persen ke Rp2 per saham hingga penutupan sesi Rabu (10/1).

Baca Juga:
Susul MKNT, Saham SBAT Sentuh Rp2 Perak usai Anjlok 33 Persen Terendah di Bursa, Saham MKNT Dibanderol Rp1 Perak

Saham SBAT bisa turun di bawah Rp50 per saham, sebagaimana lazimnya, lantaran masuk papan pemantauan khusus sejak 30 November 2023.

Di papan tersebut, SBAT dikenai kriteria 1, 3, dan 7.

Baca Juga:
Susul MKNT, Saham SBAT Sentuh Rp2 Perak usai Anjlok 33 Persen Saham MKNT Meroket 200 Persen dalam Dua Hari ke Rp3 Perak, Ada Apa?

Kriteria 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00.

Kriteria 3 berarti emiten tidak membukukan pendapatan atau tidak terdapat perubahan pendapatan pada Laporan Keuangan Auditan dan/atau Laporan Keuangan Interim terakhir dibandingkan dengan laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya.

Baca Juga:
Susul MKNT, Saham SBAT Sentuh Rp2 Perak usai Anjlok 33 Persen Saham Prajogo Pangestu Rebound Usai Rontok, BREN Melesat 8 Persen

Sedangkan, kriteria 7 artinya saham memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction.

Dengan ini, SBAT menjadi saham dengan harga terkecil di bursa, bersama PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) yang juga dibanderol Rp2 per saham. 

Seperti SBAT, MKNT juga masuk papan pemantauan khusus pada 30 November 2023. 

Saham MKNT bahkan sempat ambles ke Rp1 perak pada 12 Desember 2023.

Tanggapan SBAT

Dalam tanggapan terhadap sejumlah pertanyaan BEI, manajemen SBAT menjelaskan, saat ini tantangan dan kendala operasional dan industri perseroan adalah secara umum sejak pandemi Covid-19 kondisi pasar tekstil baik dalam negeri maupun luar negeri sedang mengalami penurunan sampai dengan sekarang. 

Manajemen bilang, beberapa industri sejenis dengan perusahaan juga mengalami penurunan dan kesulitan dalam melakukan penjualan dikerenakan kondisi pasar tekstil yang kurang baik.

“Sampai dengan saat ini Perseroan masih berusaha untuk dapat mencukupi kegiatan operasional Perseroan dari kas dan setara kas Perseroan,” ungkap manajemen.

Pihak SBAT menargetkan dapat membukukan laba pada 2025 mendatang. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.