Note

Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya

· Views 27
Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya
Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak dunia melanjutkan sesi kenaikan pada perdagangan Rabu (10/1/2024) setelah sempat anjlok hingga 4 persen pada Senin (8/1).

Minyak berjangka acuan West Texas Intermediate (WTI) dan Brent masing-masing diperdagangkan di level USD72,53 per barel dan USD77,89 per barel, naik tipis masing-masing 0,4 persen dan 0,38 persen pada pukul 10.41 WIB.

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya Harta Karun Milik Indonesia, Berapa Cadangan Minyak di Natuna?

Harga minyak masih berupaya pulih setelah tertekan di 2023 karena komoditas ini sangat sensitif dengan dinamika ekonomi global dan kondisi geopolitik.

Harga minyak mentah hari ini melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya karena meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan penghentian produksi minyak di Libya terus mendukung harga minyak. 

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya Harga Minyak Naik Tipis usai Ambles 4 Persen

Selain itu, perang berkepanjangan di Gaza dan serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah juga memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di wilayah tersebut yang dapat semakin mengganggu pasokan.

Selain itu, data industri menunjukkan, persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,215 juta barel pada minggu lalu, jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 1,2 juta barel. Sementara itu, stok bensin AS naik 4,9 juta barel, sementara persediaan sulingan naik 6,9 juta barel. 

Baca Juga:
Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya Arab Saudi Memangkas Harga Minyak Arab Light

Investor sekarang menantikan data pasokan minyak mentah AS melalui pengumuman resmi Energy Information Administration (EIA) hari ini dan laporan pasar bulanan Badan Energi Internasional (IEA) minggu depan.

Penutupan Ladang Minyak Libya

Ladang minyak Sharara di Libya dilaporkan telah menghentikan produksi minyak sejak pekan lalu karena protes politik. Aksi ini berdampak pada berkurangnya pasokan minyak sekitar 300.000 barel per hari (b/d). 

Ladang minyak Sharara di Libya merupakan yang terbesar di negara itu. Tak hanya laang Sharara, ladang minyak El-Feel di dekatnya juga ditutup oleh pengunjuk rasa dari wilayah selatan Ubari di tengah kemarahan atas harga bahan bakar yang tinggi dan kurangnya peluang ekonomi di Libya.

Protes di ladang utama ini pada awalnya mendorong para pekerja di Sharara untuk menutup beberapa sumur sebelum ladang yang berkapasitas 300.000 b/d tersebut ditutup sepenuhnya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa produksi minyak mentah Libya naik menjadi 1,12 juta barel per hari pada November 2023, menurut Survei bulanan OPEC Platts dari S&P Global. Sementara kondisi politik Libya juga kurang stabil karena perpecahn pemerintahannya yang yang bersaing antara timur dan barat, serta keduanya adalah anggota OPEC.

Pemerintah persatuan nasional Libya, yang menguasai wilayah barat dan didukung oleh PBB, bertujuan untuk mengarahkan produksi menjadi 2 juta barel per hari hingga 2030, menurut Menteri Perminyakan Mohamed Oun.

Namun, Jenderal Khalifa Haftar, yang menguasai wilayah timur yang kaya minyak dan memimpin Tentara Nasional Libya (LNA), di masa lalu mengancam akan menggunakan kekerasan untuk menerapkan distribusi kekayaan minyak yang “adil” di Libya, dan mengatur blokade terhadap ladang minyak. (Lihat gambar di bawah ini.)

Harga Minyak Naik Lagi, Imbas Terhentinya Pasokan dari Libya

Melansir S&P Global Commodity Insight, salah satu sumber mengatakan bahwa, ketika jalur pipa ekspor ke Zawiya ditutup, lapangan Sharara - yang dioperasikan oleh perusahaan patungan antara National Oil Corp. Libya dan Equinor, OMV, Repsol dan TotalEnergies – terus memompa untuk mengisi tangki penyimpanannya sebelum tangki tersebut terisi penuh.

Pada malam tanggal 3 Januari, sumber mengatakan ladang minyak El-Feel yang berkapasitas 70.000 b/d juga telah ditutup, karena protes melanda ladang minyak Libya selatan. Tidak jelas apakah lahan tersebut ditutup seluruhnya atau sebagian, dan apakah pemompaan telah berhenti.

Al-Ahrar, sebuah stasiun TV lokal, melaporkan bahwa perusahaan minyak milik negara telah mengkonfirmasi penutupan sebagian di lapangan Sharara dan mengutip ketua kelompok protes, Fezzan Gathering Association, yang menuntut layanan dan pembangunan yang lebih baik di Libya selatan.

Abu Bakr Abu Shreya, juru bicara Asosiasi Pertemuan Fezzan, mengatakan lapangan tersebut tidak akan dibuka kembali sampai tuntutan mereka dipenuhi. Beberapa tuntutannya adalah penyediaan pasokan bahan bakar yang cukup, pembangunan kilang di wilayah selatan, perbaikan jalan, kesempatan kerja dan penyediaan kesehatan.

Kemarahan pengunjuk rasa disebabkan harga bahan bakar di Libya selatan yang sempat meroket dalam beberapa bulan terakhir. Satu liter bahan bakar dikatakan dijual seharga 7 hingga 9 dinar Libya (USD1,46-USD1,88) di wilayah yang bergolak, dibandingkan dengan 0,5 dinar di Tripoli, ibu kota negara. Sementara harga gas untuk kebutuhan rumah tangga juga empat kali lebih mahal. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.