Note

Tiga Saham Prajogo Pangestu Kompak Turun di Awal Pekan Kedua 2024, Pesta Usai?

· Views 40
Tiga Saham Prajogo Pangestu Kompak Turun di Awal Pekan Kedua 2024, Pesta Usai?
Tiga saham milik taipan asal Kalimantan, Prajogo Pangestu, kompak anjlok atau turun pada penutupan perdagangan Senin (8/1/2024).  (MNC Media)

IDXChannel - Tiga saham milik taipan asal Kalimantan, Prajogo Pangestu, kompak anjlok atau turun pada penutupan perdagangan Senin (8/1/2024). 

Tiga saham tersebut adalah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang kompak anjlok. Sementara saham Prajogo lainnya, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) masih mengalami suspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga:
Tiga Saham Prajogo Pangestu Kompak Turun di Awal Pekan Kedua 2024, Pesta Usai? Lima Saham Pendobrak IHSG Tembus Rekor, Mayoritas Emiten Prajogo Pangestu

Menjelang penutupan perdagangan pada pukul 15.59 WIB, saham BREN anjlok 6,57 persen di level Rp6.750 per saham sementara BRPT turun 2,22 persen di level Rp1.320 per saham. Saham TPIA anjlok paling dalam mencapai Rp7,86 persen di level Rp5.275 per saham.

Sebelumnya, saham BREN menjadi primadona pasar modal RI dan membuat saham-saham Prajogo lainnya turut reli selama paruh kedua 2023. 

Baca Juga:
Tiga Saham Prajogo Pangestu Kompak Turun di Awal Pekan Kedua 2024, Pesta Usai? Prajogo Pangestu, Taipan Bertangan Midas sepanjang 2023

Sementara itu, BREN listing di BEI pada 9 Oktober 2023. Saham emiten konglomerasi Barito Group itu dibuka di level Rp975. 

Setelah listing, saham BREN terus melonjak hingga mengalami ARA (auto reject atas) berkali-kali. Hingga penutupan perdagangan 2023, saham BREN berada di level Rp7.475 atau melesat 666,66 persen sejak melantai di Bursa.

Baca Juga:
Tiga Saham Prajogo Pangestu Kompak Turun di Awal Pekan Kedua 2024, Pesta Usai? Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023

Tak hanya itu, BREN sempat menduduki peringkat pertama emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di bursa, pada perdagangan 8 Desember 2023. Kala itu, harga saham BREN bahkan sempat menyentuh all time high di level Rp8.050 per saham.

Market cap BREN sempat menyentuh Rp1.090 triliun, menyalip emiten Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang kala itu memiliki market cap Rp1.087 triliun. Kini, BREN mencatatkan market cap sebesar Rp903,06 triliun.

Manuver Prajogo Pangestu Sepanjan 2023, 2024 Pesta Usai?

Tak hanya kenaikan saham yang signifikan, sejumlah manuver bisnis dilakukan oleh emiten milik Prajogo Pangestu sepanjang 2023. Sebut saha BREN yang mengakuisisi 5 pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). 

BREN melalui anak usahanya, yakni PT Barito Wind Energy menggandeng ACEN Investment HK Limited untuk mengakuisisi 3 Pembangkit Listrik Tenaga Angin yaitu Sidrap 2, Sukabumi dan Lombok.

BREN juga mengakuisisi 100 persen saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap 1) yang terletak di Sidrap, Sulawesi Selatan. Ini merupakan pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di negara ini dengan kapasitas 75 MW. 

Sebagai bagian dari langkah strategis ini, BREN juga mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) sebagai perusahaan pendukung kegiatan operasional di Sidrap.

BREN juga aktif melakukan pengembangan usaha pembangkit listrik melalui anak usahanya, Star Energy. Dalam pengumuman resminya, BREN melakukan pengembangan proyek Salak Binary milik anak usaha Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR). Proyek ini menargetkan commercial operation date (COD) akhir 2023 dengan penambahan kapasitas hingga 15 megawatt. 

Di sisi lain, emiten petrokimia milik Prajogo yang baru saja berganti nama yakni TPIA mengejutkan pasar dengan berita penjualan 30 persen anak usaha ke perusahaan Thailand. TPIA menjual 30 persen saham anak usahanya yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDI). Dengan penjualan ini, TPIA mengantongi investasi USD194 juta dari perusahaan Thailand.

Pada Februari lalu, TPIA juga berhasil menyelesaikan pembelian 70 persen saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49 persen saham PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Informasi saja, kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Total nilai akuisisi untuk transaksi tersebut mencapai Rp3,24 triliun.

Tak berhenti di situ, TPIA juga melakukan akuisisi terhadap PT Krakatau Posco Energy sebanyak 45 persen melalui KDL. 

Selain itu, KDL akan melakukan investasi bersama sesuai dengan proporsi kepemilikannya untuk mendukung rencana ekspansi KPE dalam membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt. Akusisi ini memakan nilai investasi hingga USD200 juta. 

TPIA juga mengetok perjanjian jual beli lahan senilai Rp1,15 triliun yang dialokasikan untuk persiapan pembangunan pabrik melalui dua anak usaha PT Chandra Asri Alkali (CAA) dan PT Krakatau Daya Listrik (KDL) yang terletak di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten.

(NIY)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.