Note

Subsidi Motor Listrik Kurang Laku, Menperin Sebut Jadi Beban Anggaran

· Views 30
Subsidi Motor Listrik Kurang Laku, Menperin Sebut Jadi Beban Anggaran
Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI
Jakarta

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan serapan program subsidi atau bantuan pembelian motor listrik telah membebani penyerapan anggaran untuk tahun 2023. Hal ini disebabkan karena sepinya peminat subsidi motor listrik.

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan serapan program tersebut telah mencapai 11.532 unit atau sekitar Rp 78 miliar dari yang ditargetkan sebesar 200 ribu unit dengan anggaran Rp 1,4 triliun.

"Karena penyerapannya tidak sesuai, bahkan jauh dari apa yang sudah disiapkan yaitu 200 ribu unit motor listrik, itu menjadi beban kita dalam konteks kita tidak berhasil men-deliver atau memberikan penyerapan anggaran yang tinggi," kata Agus dikutip dari Antara, Rabu (3/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyebut karena tidak mencapai target ini, penyerapan anggaran Kemenperin sekitar 77-80%. Padahal seharusnya, angka penyerapannya bisa mencapai 99%.

"Tapi ketika anggaran itu di-blend dengan anggaran insentif, nah itu bawa dampak yang kemudian menurunkan penyerapan anggaran kita cukup dalam. Mungkin sekitar 77-80 persen," imbuhnya.

Karena rendahnya serapan anggaran, dia mengaku telah menyurati permohonan pengembalian anggaran kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada awal Desember 2023 lalu. Sayangnya, permainan tersebut ditolak Kemenkeu.

Lebih lanjut, dia membeberkan penyebab sepinya peminat program ini. Salah satunya, kemampuan baterai saat digunakan hingga pengisian baterai yang memakan waktu lama.

Menurutnya, baterai kendaraan menjadi kunci keberhasilan program motor listrik maupun mobil listrik. Untuk itu, dia mendorong adanya standardisasi kendaraan listrik dengan produsen motor listrik. Standardisasi ini juga dibutuhkan untuk menciptakan level persaingan yang adil di industri tersebut.

"Bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu yang penting kan baterai. Baterainya harus bisa memiliki durasi yang lama, yang panjang, baterainya harus bisa mudah di-charge. Charge-nya juga kalau untuk mobil harus cepat, kalau charge 3-4 jam itu dianggap lama maka sekarang teknologi akan bisa membuat charge mobil lebih cepat. Jadi baterai itu menjadi kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor listrik," jelasnya.

Adapun untuk tahun 2024, dia menambahkan alokasi anggaran untuk program pembelian motor listrik sebanyak 50 ribu unit dengan total anggaran Rp 350 miliar.

Dia pun optimistis target tersebut bisa tercapai. Pasalnya, pada penyaluran tahun 2023 telah mencapai lebih 11 ribu. Capaian tersebut dimulai pada April dan syaratnya disederhanakan pada September.

"Karena kita mulai Januari, saya kira bisa (capai target kuota)," pungkasnya.

(fdl/fdl)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.