Note

Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik?

· Views 35
Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik?
Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sektor keuangan pada tahun lalu mengalami tekanan yang tidak mudah lantaran naiknya suku bunga secara ekstrem.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tengah situasi seperti itu, nilai tukar rupiah masih terjaga karena indeks dolar AS kembali menurun saat tren perbaikan data ekonomi AS.

Baca Juga:
Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik? Tender Wajib Rampung, Geo Energi Resmi Kuasai 73,1 Persen Saham SMMT

"Di tengah situasi seperti itu kita lihat nilai tukar rupiah masih relatif resilien, kita justru bahkan masih mengalami apresiasi 2% (YTD) dibandingkan banyak negara yang mengalami koreksi pada mata uang mereka," ungkap Sri dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN di Jakarta, Selasa (2/1/2024).

Dari sisi capital flow, jika dilihat dari tahun 2022 dengan ketakutan inflasi tinggi di negara maju, kemudian mulai terjadinya kenaikan suku bunga, maka capital outflow terjadi.

Baca Juga:
Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik? Saham AKRA Menguat, Pengendali Makin Rajin Tambah Kepemilikan

"Uang terbang dari Indonesia ini terlihat dari negatif, surat berharga negara (SBN) kita dalam hal ini ditinggalkan oleh asing," katanya.

Untuk pasar saham masih menarik, sepanjang Desember (sampai dengan 29 Desember) mencatatkan Rp7,87 triliun, namun secara YTD outflow Rp6,19 triliun.

Baca Juga:
Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik? Harga Saham IPO Banyak yang Boncos, Ini Tanggapan OJK 

Tetapi SBN mengalami tekanan di 2022. Kemudian di tahun 2023 dengan suku bunga yang masih tinggi, Indonesia mampu membalikkan keadaan lagi.

"Capital inflow untuk SBN kita bahkan mencapai Rp80,4 triliun sampai 28 Desember kemarin, jadi dari negatif tahun 2022 menjadi positif," ujar dia.

Baca Juga:
Rupiah Masih Terjaga, Pasar Saham Masih Tetap Menarik? Daftar Puluhan Saham yang Terancam Delisting di 2023

Penurunan tekanan di pasar keuangan global kembali mendorong yield berada pada tren penurunan dalam 2 bulan terakhir. Yield SBN 10 tahun ke 6,74% dan secara YTD 6,68% dibandingkan awal tahun.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.