Note

Saham RISE Hermanto Tanoko Ambles, Imbas Kasus di Vasa Hotel Surabaya?

· Views 47
Saham RISE Hermanto Tanoko Ambles, Imbas Kasus di Vasa Hotel Surabaya?
Saham RISE Hermanto Tanoko Ambles, Imbas Kasus di Vasa Hotel Surabaya? (Foto: Tanrise)

IDXChannel – Saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) melorot pada Selasa (2/1/2024). Kabar tewasnya tiga personel band yang diduga usai menenggak minuman keras di bar Vasa Hotel di Surabaya, Jumat (22/12/2023) lalu tampaknya menjadi sentimen negatif buat perseroan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/1/2024), pukul 10.03 WIB, saham RISE ambles 3,02 persen ke Rp965 per saham. Dalam sepekan, saham emiten pengelola real estate dan hotel milik Hermanto Tanoko tersebut minus 2,53 persen dan dalam sebulan turun 3,02 persen.

Baca Juga:
Saham RISE Hermanto Tanoko Ambles, Imbas Kasus di Vasa Hotel Surabaya? Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023

Informasi saja, Vasa Hotel Surabaya merupakan hotel bintang lima dengan 388 kamar yang dikelola Tanrise Property.

Tanrise Property sendiri dimiliki oleh keluarga taipan Hermanto Tanoko, yang juga merupakan bos emiten cat raksasa PT Avia Avian Tbk (AVIA) hingga perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).

Baca Juga:
Saham RISE Hermanto Tanoko Ambles, Imbas Kasus di Vasa Hotel Surabaya? Diam-Diam Pabrik Air Minum Milik Hermanto Tanoko (CLEO) Sudah Beroperasi di IKN

Tanoko mengendalikan RISE via PT Tancorp Global Sentosa dengan kepemilikan 80,30 persen saham.

Sebelumnya, mengutip SindoNews (27/12/2023), tiga orang personel band tewas usai menggelar pesta miras selepas manggung pada Jumat malam (22/12/2023) di Cruz Lounge Bar Vasa Hotel, Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga:
Saham RISE Hermanto Tanoko Ambles, Imbas Kasus di Vasa Hotel Surabaya? Emiten Cat Milik Hermanto Tanoko (AVIA) Raih Restu Buyback Rp1 Triliun

Proses autopsi jenazah dilakukan di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo Surabaya. Kasus tewasnya tiga personel band tersebut tengah ditangani Polrestabes Surabaya.

Peristiwa itu terjadi saat sembilan personel band tersebut menggelar pesta miras di bar hotel berbintang di kawasan Jalan HR Muhammad Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya pada Jumat (22/12/2023) lalu.

Selepas pesta miras, empat orang mengalami gejala keracunan dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya.

Korban pertama berinisial RG yang meninggal dunia pada Minggu (24/12/2023) dini hari setelah sempat dirawat di rumah sakit. Sedangkan, korban kedua berinisial WAR, meninggal dunia pada hari Senin (25/12/2023) pagi.

Sementara, korban ketiga, yakni IP, yang meninggal dunia pada Selasa (26/12/2023) pagi di RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Korban lainnya, berinisial MT, masih menjalani perawatan intensif di RS Gotong Royong Surabaya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, jenazah WAR dan IP dilakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian.

"Lima orang saksi telah diperiksa, yakni bartender, rekan korban dan manajemen bar. Barang bukti yang telah diamankan di antaranya cairan miras, gelas, dan peralatan bartender," jelasnya, dikutip Rabu (27/12/2023).

Sementara itu, jenazah WAR, yang telah selesai diautopsi, langsung dijemput pihak keluarga di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk dimakamkan.

Mengutip harian.disway.id, Sabtu (30/12/2023), Penyidik Unit Jatanras Polrestabes Surabaya kini memeriksa Akbar Kashogi Purnama, yang dikenal sebagai Ogie, pemilik band Ogie and Friends, terkait insiden kematian tiga orang setelah minum miras di The Cruz Lounge Bar, Vasa Hotel Surabaya tersebut.

Ogie, yang berada di lokasi kejadian (TKP) dan turut mengonsumsi minuman racikan Arnold, seorang bartender di Cruz Lounge Bar, diperiksa sebagai saksi pada 29 Desember 2023.

Penyelidikan ini merupakan kelanjutan dari kejadian tragis tersebut. Kuasa hukum dari sejumlah korban, Renald Christopher, menyatakan, Ogie dicecar 18 pertanyaan selama pemeriksaan.

Hingga artikel ini ditulis, belum ada keterbukaan informasi di BEI dari manajemen RISE terkait pemberitaan di atas.

Akuisisi Properti HM Sampoerna

Informasi terakhir dari RISE terkait pengumuman akuisisi entitas properti milik PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang memiliki portofolio proyek di Pasuruan, Jawa Timur.

Sesuai kesepakatan yang dibuat pada Rabu (27/12/2023) lalu, Hermanto Tanoko melalui RISE atau Tanrise Property membeli 92.671 lembar saham PT Taman Dayu (TD) dari HMSP.

Jumlah ini mewakili 44,88% dari seluruh saham yang dikeluarkan TD. RISE juga mengambil 254 lembar saham atau 0,12% persen saham TD dari PT Wahana Sampoerna.

“Setelah transaksi pembelian saham, kepemilikan saham perseroan dalam TD adalah sebesar 45%, atau sebanyak 95.925 lembar saham,” kata manajemen, Kamis (28/12/2023).

Saham entitas properti yang diborong RISE selanjutnya adalah PT Golf Taman Dayu (GTD). Perseroan mengakuisisi 2.614.911 lembar saham atau mewakili 3,33% saham GTD, yang dibeli dari PT Wahana Sampoerna.

Sebagai catatan bahwa PT Taman Dayu merupakan anak usaha HMSP di bidang pengembangan properti. Salah satu proyeknya merupakan hasil kerja sama dengan Grup Ciputra yang membangun kawasan residensial dan komersial di Pasuruan, Jawa Timur.

Perjanjian keduanya berlaku selama 20 tahun sejak April 2005. Taman Dayu juga memiliki Taman Dayu Golf Club and Resort di wilayah Prigen, Pasuruan. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.