Note

Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023

· Views 50
Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023
Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Aksi sejumlah taipan atau konglomerat mewarnai pasar saham Tanah Air sepanjang 2023. Beberapa melakukan akuisisi, yang lainnya membawa perusahaannya melantai di bursa.

Tindakan tersebut semata demi memperbesar gurita bisnis sang taipan dan terus bersaing di era ketidakpastian global seperti saat ini. Memasuki tutup tahun 2023, IDXChannel merangkum beberapa manuver taipan RI selama 2023.

Baca Juga:
Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023 Banjir Sentimen Positif, Saham Taipan Tanoko AVIA hingga CLEO Terbang Lagi

1. Prajogo Pangestu

Taipan asal Kalimantan, Prajogo Pangestu muncul sebagai bintang pasar modal sepanjang tahun ini berkat kenaikan sejumlah sahamnya yang meroket.

Baca Juga:
Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023 Giliran Saham Taipan Tanoko Terbang, AVIA hingga CLEO to the Moon

Kinerja luar biasa pergerakan saham yang terafiliasi dengan gurita bisnis Prajogo Pangestu di antaranya seperti saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Beberapa manuver lini bisnis milik Prajogo juga terjadi selama setahun belakangan. Beberapa di antaranya yang mencuri perhatian pasar yaitu CUAN yang mengakuisisi emiten Happy Hapsoro PT Petrosea Tbk. (PTRO). Diketahui perusahaan investasi Hapsoro, PT Sentosa Bersama Mitra, memborong saham PTRO dari konglomerat Haji Robert alias Haji Romo.

Baca Juga:
Prajogo Pangestu hingga Keluarga Tanoko, Manuver Para Taipan RI Sepanjang 2023 10 Taipan Tercuan di 2023, Kenaikan Harta Prajogo Pangestu Kalahkan Pendiri Google

Pada 18 Juli 2023, perusahaan milik Happy Hapsoro PT Sentosa Bersama Mitra melakukan pembelian saham PTRO sebanyak 206.816.559 (206,81 juta) saham atau setara 20,51 persen. Harga per saham Rp3.600 sehingga total transaksi mencapai Rp744,53 miliar.

Selanjutnya, Prajogo melalui ‘bayi’ yang baru lahir, BREN, mengakuisisi 5 pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB). BREN melalui anak usahanya, yakni PT Barito Wind Energy menggandeng ACEN Investment HK Limited untuk mengakuisisi 3 Pembangkit Listrik Tenaga Angin yaitu Sidrap 2, Sukabumi dan Lombok.

BREN juga mengakuisisi 100 persen saham PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap 1) yang terletak di Sidrap, Sulawesi Selatan. Ini merupakan pembangkit listrik tenaga angin pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di negara ini dengan kapasitas 75 MW. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, BREN juga mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) sebagai perusahaan pendukung kegiatan operasional di Sidrap.

BREN juga aktif melakukan pengembangan usaha pembangkit listrik melalui anak usahanya, Star Energy. Dalam pengumuman resminya, BREN melakukan pengembangan proyek Salak Binary milik anak usaha Star Energy Group Holdings Pte Ltd (STAR). Proyek ini menargetkan commercial operation date (COD) akhir 2023 dengan penambahan kapasitas hingga 15 megawatt. 

Di sisi lain, emiten petrokimia yang juga milik Prajogo, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengejutkan pasar dengan berita penjualan 30 persen anak usaha ke perusahaan Thailand. TPIA menjual 30 persen saham anak usahanya yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDI). Dengan penjualan ini, TPIA mengantongi investasi USD194 juta dari perusahaan Thailand.

Pada Februari lalu, TPIA juga berhasil menyelesaikan pembelian 70 persen saham PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49 persen saham PT Krakatau Tirta Industri (KTI). Informasi saja, kedua perusahaan tersebut merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). Total nilai akuisisi untuk transaksi tersebut mencapai Rp3,24 triliun.

Tak berhenti di situ, TPIA juga melakukan akuisisi terhadap PT Krakatau Posco Energy sebanyak 45 persen melalui KDL. Selain itu, KDL akan melakukan investasi bersama sesuai dengan proporsi kepemilikannya untuk mendukung rencana ekspansi KPE dalam membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 200 megawatt. Akusisi ini memakan nilai investasi hingga USD200 juta. 

TPIA juga mengetok perjanjian jual beli lahan senilai Rp1,15 triliun yang dialokasikan untuk persiapan pembangunan pabrik melalui dua anak usaha PT Chandra Asri Alkali (CAA) dan PT Krakatau Daya Listrik (KDL) yang terletak di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten. 

2. Sugianto ‘Aguan’ Kusuma

Taipan legendaris Sugianto Kusuma alias Aguan mendapatkan sorotan usai ‘turun gunung’ dan menjadi Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Seiring dengan itu, nama PANI pun berubah dari sebelumnya, Bisnis PANI juga berganti wajah dari sebelumnya produsen industri kemasan kaleng saat ini beralih menjadi pengembang properti. Hal tersebut sesuai keputusan yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Juni 2023.

Ini dimulai saat entitas Agung Sedayu Group, yaitu PT Multi Artha Pratama (MAP) mengambilalih 328 juta saham PANI atau setara 80 persen pada 2021.

Dengan masuknya MAP sebagai pemegang saham mayoritas, PANI kini melakukan diversifikasi portfolio usaha menjadi pengembang properti yang disponsori oleh Agung Sedayu Group dan Salim Group.

Tak berhenti di situ, menjelang akhir tahun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (15/9/2023), PANI mendapatkan restu dari para pemegang saham untuk melakukan ekspansi besar-besaran di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 atau The New Jakarta City.  

Dalam rapat tersebut, diputuskan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue lewat penerbitan 8 miliar saham baru bernominal Rp100 per saham. Right issue diputuskan senilai Rp5.000 per lembar, setelah mendapat pernyataan efektif dari OJK per 22 November 2023.

PANI akan menawarkan sebanyak 2.097.150.000 saham baru bernominal Rp100 per helai. Sehingga potensi nilai right issue emiten milik Aguan ini mencapai Rp10,485 triliun.

Aguan juga ditunjuk sebagai ketua Konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dalam proyek IKN. 

3. Anthony Salim

Anthoni Salim merupakan sosok di balik konglomerasi Grup Salim dan menjadi taipan yang terkenal dengan manuver-manuvernya yang menggerakkan pasar saham dalam negeri.

Terbaru, tangan midas Salim kembali diuji dengan melantainya PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) ke BEI. 

AMMN juga menjadi salah satu saham IPO terbesar tahun ini. Saham AMMN sudah melonjak 274,63 persen per 28 Desember sejak melantai pada pertengahan tahun ini.

Saat IPO, AMMN menetapkan harga Rp1.695 per saham dan melepas 6,33 miliar saham. Oleh karena itu, AMMN meraih dana IPO Rp10,73 triliun, menjadi IPO terbesar pada 2023. AMMN tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 7 Juli 2023.

Meski AMMN sangat lekat dengan Grup Medco milik Keluarga Panigoro, nyatanya penerima manfaat terakhir (pengendali) perusahaan adalah Agoes Projosasmito, eks bankir yang dekat dengan banyak pengusaha, termasuk Anthoni Salim.

Grup Salim sendiri menjadi penguasa AMMN melalui PT Sumber Gemilang Persada (SGP) yang menjadi pemegang saham terbesar di AMMN. Kemudian Grup Salim juga memiliki porsi lewat kepemilikan Medco di AMMN. Diamond Bridge Pte. Ltd. diketahui terafiliasi dengan Grup Salim dan merupakan pemegang saham Medco.

Pada Juli lalu, sebut saja, First Pacific milik Salim bersama konsorsium dikabarkan berencana membeli 36 persen saham perusahaan Filipina Metro Pacific Investments Corp (MPIC) senilai 54,8 miliar peso atau setara dengan USD992 juta. Salim dan kongsi berencana membuat MPIC go private (perusahaan tertutup).

Kemudian, pada 31 Maret 2023, Grup Salim via PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengumumkan resmi ditunjuk untuk menangani bisnis Mercedes Benz di Indonesia.

Indomobil bersama dengan rekan usahanya Inchcape Motors Private Limited (Inchcape) akan menangani bisnis baik dari sisi produksi maupun distribusi Mercedes Benz. Kabar tersebut sempat membuat harga saham IMAS naik 25 hari beruntun.

4. Keluarga Tanoko

Satu lagi taipan yang terkenal dengan julukan Crazy Rich asal Surabaya, Hermanto Tanoko. Ia merupakan bos Grup Tancorp dan merupakan pemilik perusahaan cat PT Avia Avian Tbk (AVIA) dan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). 

Tahun ini, Hermanto Tanoko melakukan sejumlah manuver untuk semakin memperkuat gurita bisnis miliknya. Per 30 Juni 2023 Hermanto Tanoko diketahui menambah kepemilikan sahamnya atas PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Pada periode tersebut, Hermanto Tanoko tercatat memiliki 7.035.700 saham BDMN atau 0,08 persen dan membuatnya masuk dalam top 20 pemegang saham BDMN pada posisi 14.

Jumlah tersebut bertambah dari data per 30 April yang kala itu hanya mempunyai 6.059.000 saham atau 0,07 persen dengan posisi di nomor urut 16 pemegang saham terbesar BDMN.

Hermanto Tanoko juga terus melakukan pemngembangan bisnis di sektor properti melalui PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE). RISE mengumumkan baru saja membeli kepemilikan saham pada anak usaha PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yakni PT Taman Dayu dan PT Golf Taman Dayu. 

Pengumuman ini disampaikan Corporate Secretary RISE, Go Herliani Prayogo di mana perseroan telah melakukan pembelian saham PT Taman Dayu sebanyak 92.671 lembar saham, yang mewakili 44,88 persen kepemilikan HMSP pada 27 Desember 2023. RISE juga melakukan pembelian saham PT Taman Dayu sebanyak 254 lembar saham yang mewakili 0,12 persen kepemilikan saham milik PT Wahana Sampoerna.

Emiten cat milik Tanoko AVIA kini juga bertaruhnpeluang dalam pembangunan IKN Nusantara. Mengingat, saat ini perseroan menjadi market leader di wilayah Balikpapan dan Samarinda. Kabar terbaru, pabrik AMDK milik CLEO atau Tanobel juga resmi beroperasi di IKN.

Pabrik CLEO di Karya Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara yang jaraknya sekitar 40 menit dari Titik Nol IKN menelan total biaya dari dana capital expenditure (capex) Rp300 miliar 

Menyongsong 2024, perseroan menganggarkan nilai capex yang sama, yakni di kisaran Rp300 miliar. Manajemen berencana untuk kembali mengembangkan pabrik, menambah pabrik baru hingga mesin. CLEO juga membidik peningkatan kapasitas produksi, otomatisasi, dan perluasan jaringan distribusi.

Secara keseluruhan, CLEO memiliki 32 pabrik. Setahun ke depan, perseroan akan membangun 3 pabrik baru yang berlokasi di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru.

Sebelumnya, CLEO berhasil mengantongi persetujuan pemegang saham untuk mengakuisisi perusahaan distributor, PT Sentralsari Primasentosa (SPS) Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Independen CLEO di Surabaya, Jumat (22/12/2023). Nilai pengambilalihan saham tersebut mencapai Rp180 miliar. Demi merampungkan proses ini, SPS akan menerbitkan 100.000 lembar saham baru, yang setara dengan 80 persen kepemilikan saham) pada kuartal IV 2023.

Tak hanya itu, melansir keterbukaan informasi BEI per 22 Desember 2023) berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Desember 2023, perseroan telah menunjuk PT Sucor Sekuritas selaku anggota bursa yang akan melakukan proses pembelian kembali (buyback) saham Perseroan melalui BEI senilai Rp1 triliun dalam RUPSLB tersebut. 

AVIA akan melakukan buyback sebanyak-banyaknya 1,42 miliar lembar atau sekitar 2,3 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

(NIA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.