Wow! Intel Mau Bangun Pabrik Chip Rp 385 Triliun di Israel

Intel menyatakan akan membangun pabrik Chip di selatan Israel senilai US$ 25 miliar atau setara Rp 385,7 triliun. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa investasi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Israel.

Dalam 50 tahun terakhir, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu sendiri sudah merekrut 11.700 orang di Israel dan sudah menginvestasikan lebih dari US$ 50 miliar atau setara Rp 771,5 triliun di sana.

Saat ini, Intel ingin memperluas pabrik pembuat chip yang ada di Kiryat Gat. Konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas disebut tak memengaruhi niat investasi Intel di Israel.

"Intel telah memilih untuk menyetujui investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar U$ 25 miliar dan mendirikan pabrik barunya di Israel. Investasi ini menjanjikan untuk mendorong peluang kerja berkualitas tinggi dengan peningkatan produktivitas di daerah terpencil dan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Israel," tulis Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dalam unggahannya di X, dikutip dari CNN, Rabu (27/12/2023).

Netanyahu telah mengumumkan perluasan pabrik ini pada bulan Juni lalu. Ia menyebut hal ini sebagai investasi terbesar yang pernah dilakukan perusahaan internasional di Israel. Intel sendiri baru mengkonfirmasi rencana investasi tersebut baru-baru ini.

"Pertumbuhan fasilitas manufaktur Kiryat Gat kami merupakan sumber kebanggaan yang luar biasa bagi karyawan kami di Israel, dan merupakan cerminan dari komitmen teguh mereka terhadap keunggulan. Dukungan dari pemerintah Israel akan memungkinkan kami untuk terus mengembangkan keunggulan tersebut untuk memastikan bahwa Israel tetap menjadi pusat teknologi dan bakat semikonduktor global," kata Daniel Benatar, co-general manager Intel Israel, dalam sebuah pernyataan.

Intel mengatakan bahwa rencana perluasan pabrik Kiryat Gat akan membantu meningkatkan kemampuannya untuk mendapatkan bahan dan chip di seluruh dunia.

Pemerintah Israel akan memberikan hibah sebesar US$ 3,2 miliar atau setara Rp 49,3 triliun untuk perluasan pabrik Kiryat Gat. Berdasarkan laporan Reuters, Intel juga telah berkomitmen untuk membeli barang dan jasa senilai US$ 16,6 miliar atau setara Rp 256,1 triliun dari pemasok Israel.

Pabrik baru ini dijadwalkan dibuka pada tahun 2028 dan beroperasi hingga tahun 2035.